PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) telah merumuskan strategi bisnis baru selama lima tahun ke depan dengan fokus yang kuat pada segmen business-to-business (B2B). Langkah ini akan menargetkan berbagai sektor, mulai dari pertambangan, konstruksi, perbankan, hingga asuransi. Direktur IT Digital Telkom, Faizal Rochmad Djoemadi, menjelaskan bahwa perusahaan akan merampingkan portofolio dengan fokus pada B2C (business-to-consumer), B2B Infrastruktur, B2B ICT, dan bisnis internasional.
Faizal menegaskan bahwa perusahaan membagi portofolio ini dengan mempertimbangkan calon pelanggan yang akan dihadapi. B2C mencakup konsumen, ritel, personal, dan rumah tangga, sementara B2B Infrastruktur digunakan oleh operator lisensi lainnya. Di sisi lain, B2B ICT ditujukan untuk perusahaan yang langsung menggunakan layanan dari Telkom, dengan 12 sektor vertikal menjadi target, termasuk pertambangan dan perbankan.
Untuk mendukung B2B ICT, Telkom telah menyiapkan empat platform utama, seperti artificial intelligence (AI), keamanan siber, internet of things (IoT), dan layanan cloud. Faizal menekankan pentingnya AI sebagai “solusi bintang” di seluruh segmen pelanggan, mengingat popularitasnya saat ini di pasar. Telkom bahkan akan segera meluncurkan Telkom AI Center of Excellence di Bali, dengan solusi AI yang disebut “AI Bigbox” yang akan ditargetkan ke berbagai sektor pelanggan.
Dalam pengembangannya, Telkom menjalin kemitraan dengan kampus, mitra global, mitra domestik, dan penyedia solusi untuk memperkuat langkah-langkah inovatifnya. Perusahaan juga menghadirkan AI Playground dengan penyediaan GPU dan infrastruktur komputasi, yang dapat digunakan oleh pelanggan dan mitra untuk uji coba dan implementasi solusi AI mereka. Tahapan ini menunjukkan komitmen Telkom dalam menghadirkan solusi digital yang canggih dan memperkuat posisinya dalam era digital yang semakin berkembang.