Berita  

Gen Z Bergantung pada ChatGPT Untuk Saran: Ancaman Ketergantungan?

Generasi Z (Gen Z) telah menjadi pemimpin dalam memanfaatkan ChatGPT untuk konsultasi karier mereka, dengan hanya 3% yang menyesal mengikuti saran dari mesin robot tersebut, demikian hasil studi dari Southeastern Oklahoma State University. Studi ini membuktikan bahwa lebih dari setengah populasi Amerika sedang mempertimbangkan perubahan karier, dan Gen Z memimpin tren ini dengan angka 57%, melampaui milenial dan Gen X. Ketergantungan Gen Z pada ChatGPT tidak hanya terbatas pada memilih jalur karier, tetapi juga membantu mereka dalam proses pencarian kerja.

Data menunjukkan bahwa 42% profesional muda menggunakan AI untuk menemukan karier mereka, sementara hanya 23% baby boomer yang melakukannya. Lebih dari 1 dari 3 orang Amerika telah menggunakan AI, seperti ChatGPT, untuk membantu mereka dalam membuat keputusan karier, mulai dari memutuskan pindah kerja hingga menyiapkan wawancara. Tantangan di pasar kerja semakin intensif, dengan penggunaan AI yang menyebabkan berkurangnya perekrutan di perusahaan-perusahaan besar.

Perubahan tersebut terjadi secara signifikan, di mana fresh graduate yang direkrut oleh 15 perusahaan teknologi terbesar mengalami penurunan lebih dari 50% sejak 2019. Sebelum pandemi, fresh graduate menyumbang 15% dari total rekrutmen Big Tech, namun kini angka itu menurun menjadi 7%. Hal ini mendorong 77% pencari kerja untuk meminta bantuan orang tua mereka dalam proses wawancara, negosiasi gaji, dan penyelesaian konflik di tempat kerja. Terlihat bahwa adopsi teknologi seperti ChatGPT memberikan dampak yang signifikan pada perubahan dinamika karier, dan pemahaman ini dapat membantu generasi masa depan mempersiapkan diri dengan lebih baik dalam menghadapi tantangan di pasar kerja.

Source link