Menurut perkiraan dari perkembangan teknologi yang dirilis oleh International Data Corporation (IDC) dalam eBook berjudul “The AI Advantage: How Leading Brands Thrive in a 24×7 Customer World”, transaksi pelanggan melalui agen Artificial Intelligence (AI) di Asia-Pasifik diproyeksikan mencapai USD 32 miliar pada tahun 2028. Rudi Rusdiah, Ketua Umum Association of Big Data & AI, menjelaskan bahwa proyeksi ini menandai dimulainya era Generasi ke-2 AI, yaitu Large Language Models (LLM) yang didesain untuk memahami dan memproses teks secara alami serta memproses bahasa. Selain itu, generasi ke-3 AI yang disebut Agentic AI juga sedang dipersiapkan, di mana sistem ini dapat bertindak seperti asisten yang bekerja secara otonom untuk mendukung aktivitas bisnis di berbagai sektor. Diperkirakan bahwa pertumbuhan transaksi pelanggan melalui pemanfaatan AI akan mendorong investasi lebih lanjut dalam sektor teknologi digitalisasi, termasuk pengembangan Data Center dan pengembangan SDM di bidang digital. Bagaimana Indonesia akan memanfaatkan potensi besar dari teknologi AI dalam transaksi pelanggan? Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut dalam dialog antara Shafinaz Nachiar dan Rudi Rusdiah dalam program Profit di CNBC Indonesia pada tanggal 26 Agustus 2025.
Transaksi AI Asia Pasifik Ramal Rp520 Triliun, RI Berpotensi Cuan

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…