Berita  

Obral Pajak Gede: Ancaman Serbuan Asing ke Negara

Dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin masif, pusat data (data center) kini semakin dibutuhkan. Infrastruktur data center ini menjadi sangat penting dalam menerapkan teknologi AI, terutama dalam melatih dan menerapkan teknologi masa depan. Banyak perusahaan teknologi besar berlomba-lomba membangun data center di berbagai belahan dunia, termasuk Malaysia yang memiliki industri data center yang berkembang pesat di wilayah Johor Bahru.

Terbaru, Brasil pun sedang berupaya untuk menarik investasi asing dalam membangun data center di negaranya dengan menawarkan insentif pajak. Dua pejabat kebijakan ekonomi Brasil mengungkapkan rencana ini kepada Reuters, yang dijadwalkan untuk diumumkan dalam program ‘Redata’ pada awal September. Tujuan dari program ini adalah untuk membangun reputasi yang baik dalam hubungan dengan perusahaan teknologi besar dan juga secara luas dengan Amerika Serikat (AS). Langkah ini diharapkan dapat membantu mengalihkan fokus pembicaraan ke arah investasi saling menguntungkan.

Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya telah mengenakan tarif impor 50% untuk barang-barang Brasil sebagai tanggapan atas berbagai isu, termasuk regulasi perusahaan teknologi AS dan dugaan penyensoran platform media sosial. Insentif data center yang ditawarkan Brasil diharapkan dapat membantu dalam negosiasi dengan AS sebagai sinyal positif dalam hubungan kedua negara.

Brasil telah mengambil langkah awal dengan memperbarui aturan untuk zona pemrosesan ekspor (ZPE) dan menargetkan pengembang untuk proyek data center. Rencana Redata sangat dinantikan oleh para investor karena melihat potensi Brasil dalam investasi data center yang mengandalkan energi terbarukan dengan biaya yang lebih murah. Salah satu proyek yang direncanakan di kompleks pelabuhan Pecem di timur laut bahkan melibatkan perusahaan energi Casa dos Ventos dan ByteDance, perusahaan induk TikTok.

Source link

Exit mobile version