Berita  

Tanda Kiamat Semakin Dekat: Korban Jiwa Terus Berjatuhan

Deforestasi, praktik yang melibatkan penggundulan hutan tropis, telah menjadi perhatian utama dalam beberapa dekade terakhir. Dampak dari deforestasi ini tidak hanya terbatas pada keanekaragaman hayati dan perubahan iklim global, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia. Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa deforestasi telah menyebabkan tingkat kematian yang tinggi di Indonesia dan Asia Tenggara.

Menurut studi yang dipublikasikan di Nature oleh CL Reddington dan timnya, sebanyak 345 juta orang telah terpapar panas berlebihan akibat penggundulan hutan selama periode 2001-2020. Hal ini menyebabkan risiko kesehatan yang serius, termasuk stres panas yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan produktivitas kerja, serta meningkatkan risiko penyakit termasuk kardiovaskular.

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa deforestasi tropis pada periode yang sama menyebabkan rata-rata 28 ribu kematian per tahun akibat pemanasan lokal. Lebih dari 76% orang di wilayah yang kehilangan hutan tropisnya terpapar panas berlebihan akibat deforestasi.

Para peneliti juga merinci bahwa sekitar 15.680 kematian terkait dengan deforestasi terjadi di Asia Tenggara, dengan populasi terpapar terbesar terjadi di Indonesia. Selain itu, keterkaitan antara perubahan iklim dan penggundulan hutan juga berkontribusi pada kematian di wilayah tropis lainnya seperti Afrika dan Amerika.

Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa deforestasi tropis selama 2001-2020 menyebabkan rata-rata pemanasan sebesar 0,7 derajat Celcius pada permukaan tanah. Para peneliti menyimpulkan bahwa deforestasi telah menjadi pendorong utama dari pemanasan lokal di wilayah yang kehilangan hutan tropisnya. Selain itu, deforestasi juga terkait dengan peningkatan risiko malaria, khususnya pada anak-anak di rumah tangga miskin.

Dengan demikian, penting bagi negara-negara di wilayah tropis untuk mulai mengambil tindakan serius dalam mengatasi deforestasi guna melindungi lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, dan kesehatan manusia.

Source link