Startup Palantir mendadak menjadi sorotan para investor, termasuk CEO Salesforce Marc Benioff. Dalam sebuah wawancara, Benioff menyatakan kagum dengan kesuksesan perusahaan manajemen data tersebut. Meskipun valuasi Palantir mencapai 100 kali lipat pendapatan, Salesforce masih memiliki pendapatan yang lebih besar. Namun, pertumbuhan Palantir jauh lebih cepat daripada Salesforce. Benioff juga menganggap produk Palantir sebagai perangkat lunak enterprise termahal yang pernah dilihatnya. Meski keduanya kadang bersaing dalam kontrak pemerintah, Palantir telah menjadi favorit di antara investor ritel. Meskipun demikian, saham Salesforce turun 27% tahun ini, menjadi yang terburuk di antara saham teknologi berkapitalisasi besar. Palantir didirikan pada tahun 2003, empat tahun setelah Salesforce, dan baru IPO pada tahun 2020 dengan kapitalisasi pasar yang lebih tinggi daripada Salesforce. CEO Palantir, Alex Karp, menegaskan bahwa perusahaan mereka fokus pada penciptaan nilai dan hanya meminta kompensasi yang wajar.
Startup Tak Dikenal Jadi Sorotan: Raksasa Besar Akui Keberhasilannya

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…