Berita  

Ecommerce China: Kondisi Memprihatinkan Empot-empotan Bakar Uang

Persaingan antara e-commerce China semakin intens dalam upaya untuk mendominasi industri ritel instan. Alibaba, Meituan, dan JD.com terus mengadakan diskon dan kupon untuk menarik konsumen. Namun, strategi ‘bakar uang’ ini diprediksi akan menggerus keuntungan jangka pendek hingga menengah. Perang harga yang terjadi tidak hanya akan memangkas laba, tetapi juga meningkatkan tekanan deflasi di negara itu.

Analisis menunjukkan bahwa industri ritel instan telah membakar lebih dari US$4 miliar hanya dalam kuartal II 2025 untuk promosi dan subsidi. Para ahli memperkirakan persaingan ini akan berlanjut hingga festival belanja pada bulan November. CEO dari berbagai perusahaan e-commerce mengakui bahwa persaingan ini kian intensif dan tidak berkelanjutan.

Dengan meluncurkan aplikasi baru dan meningkatkan investasi, perusahaan-perusahaan tersebut siap menghabiskan dana miliaran dolar untuk merebut pasar. Namun, S&P Global memprediksi bahwa ketiga perusahaan besar tersebut akan mengalami kesulitan dalam memulihkan margin laba selama 1-2 tahun ke depan. Meskipun demikian, perusahaan yakin kerugian jangka pendek akan mengimbangi potensi keuntungan jangka panjang.

Regulator telah mengingatkan perusahaan untuk tidak terjebak dalam perang harga yang dapat mengakibatkan involusi. Komitmen perusahaan untuk mengikuti kebijakan pemerintah diharapkan dapat meredakan dinamika persaingan yang begitu sengit. Perusahaan yakin bahwa segmentasi ritel instan akan terus berkembang dan menambah nilai transaksi secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

Source link

Exit mobile version