Berita  

Rahasia Ilmiah Musa Membelah Laut Merah Terbongkar

Kisah Nabi Musa yang membelah Laut Merah telah lama dianggap sebagai salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah Alkitab. Namun, penelitian ilmiah terbaru telah mengungkap penjelasan yang lebih masuk akal di balik peristiwa tersebut yang diyakini terjadi sekitar 3.500 tahun yang lalu. Ilmuwan menunjukkan bahwa kombinasi antara cuaca ekstrem dan kondisi geologi yang menguntungkan dapat menjelaskan peristiwa tersebut tanpa campur tangan Tuhan. Pemodelan komputer menunjukkan bahwa hembusan angin kencang dari arah tertentu mampu membuka jalur selebar 5 kilometer di laut dangkal, memungkinkan air untuk kemudian kembali dengan deras menyerupai tsunami.

Oseanografer Carl Drews dari National Center for Atmospheric Research menjelaskan bahwa peristiwa ini merupakan perpaduan antara keajaiban alam dan ketepatan waktu. Kisah Alkitab mengisahkan bahwa setelah tujuh tulah di Mesir, Musa memimpin bangsa Israel untuk keluar dari Mesir menuju tanah yang dijanjikan. Mereka terjebak di antara pasukan Firaun yang mengejar di satu sisi dan Laut Merah di sisi lain. Namun, terobosan ilmiah menyarankan bahwa lokasi sebenarnya dari peristiwa tersebut mungkin berbeda dari yang dipercayai sebelumnya.

Dalam riset arkeologi modern, ada hipotesis bahwa peristiwa tersebut terjadi di Teluk Suez bukan di Teluk Aqaba. Teluk Suez memiliki kedalaman yang sangat berbeda dan kondisi geologi yang lebih memungkinkan untuk penyeberangan. Napoleon Bonaparte bahkan pernah menyeberangi bagian Teluk Suez dengan pasukan berkuda pada tahun 1789, menunjukkan bahwa penyeberangan itu bisa terjadi saat air surut. Keterampilan Musa dalam memahami alam dan pengetahuan tentang pasang surut diyakini telah membantunya melarikan diri dari pasukan Firaun.

Ilmuan juga menyoroti pentingnya angin kencang dalam pemahaman bagaimana Musa menyeberangi Laut Merah. Profesor Nathan Paldor dari Hebrew University of Jerusalem menjelaskan bahwa angin kuat dari arah tertentu dapat membuka jalur bagi bangsa Israel untuk menyeberangi laut tersebut. Meskipun hipotesis ilmiah memberikan penjelasan yang masuk akal, banyak yang masih tetap mempercayai bahwa kisah ini sarat dengan keajaiban yang tidak bisa dijelaskan dengan sains semata. Sebagai seorang Kristiani, Carl Drews tetap mempertahankan keyakinannya bahwa iman dan sains dapat berjalan beriringan, dan bahwa adalah penting untuk mengkaji aspek alamiah dari kisah ini dengan cermat.

Source link

Exit mobile version