Berita  

Petaka Blokir Trump: Amerika Mirip China?

Pemerintah China dikenal karena ketat dalam mengatur peredaran aplikasi di negaranya, dengan kebijakan sensornya yang ketat. Hal ini menyebabkan beberapa aplikasi populer buatan AS tidak bisa beroperasi di China. Sebaliknya, aplikasi lokal harus berada dalam kewajiban untuk bekerja sama dengan pemerintah China. Perihal aplikasi TikTok yang digunakan oleh 170 juta warga AS, AS khawatir bahwa data pribadi warganya dapat jatuh ke tangan pemerintah China melalui ByteDance, perusahaan induk TikTok. Meskipun biasanya menentang metode yang dilakukan oleh China, kini AS mulai mengikuti kebijakan semacam itu. Baru-baru ini, pemerintahan Donald Trump meminta Apple untuk menghapus aplikasi yang terkait dengan pelacakan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) dari App Store. Salah satu aplikasi yang dihapus adalah ICEBlock, yang memberikan peringatan kepada pengguna tentang keberadaan agen ICE di sekitar mereka. Departemen Kehakiman AS menyebutkan bahwa hal ini dapat meningkatkan risiko kekerasan terhadap agen ICE. Tindakan ini adalah insiden langka di mana pemerintah federal mengintervensi perusahaan teknologi untuk memblokir aplikasi. Google juga turut menghapus aplikasi serupa, meskipun alasannya adalah pelanggaran kebijakan perusahaan, bukan permintaan dari DoJ.ICE memiliki peran penting dalam melaksanakan agenda imigrasi yang dicanangkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Agen ICE secara rutin melakukan penyergapan dan penangkapan terhadap imigran, seringkali tanpa memperhatikan hak asasi manusia. Dampak dari penghapusan aplikasi ICEBlock oleh Apple tersebut berpotensi meningkatkan pengawasan atas hubungan antara perusahaan teknologi dan pemerintahan AS. Terdapat banyak perusahaan, termasuk produsen iPhone, yang berusaha untuk menghindari konflik dengan Gedung Putih dan ancamannya, terutama berkaitan dengan tarif dan kebijakan khusus terhadap perusahaan tertentu.Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Apple menyebutkan bahwa penghapusan aplikasi tersebut didasari oleh informasi dari penegak hukum mengenai risiko keamanan terkait dengan ICEBlock. Perusahaan telah memutuskan untuk menarik aplikasi tersebut setelah melakukan konsultasi dengan Departemen Kehakiman AS. Google juga menyatakan bahwa kebijakan perusahaan mereka melarang aplikasi yang memiliki risiko penyalahgunaan tinggi.ICEBlock, aplikasi yang menjadi sorotan, dipandang dapat membahayakan agen ICE dalam menjalankan tugasnya, sehingga bisa meningkatkan risiko kekerasan terhadap penegak hukum. Penghapusannya dari App Store oleh Apple memicu beberapa respons yang berbeda. Pengembang aplikasi, Joshua Aaron, mengkritik keputusan tersebut dan menganggapnya sebagai bentuk penyerahan terhadap rezim otoriter. Dia juga meragukan apakah situs webnya juga akan dihapus dan mengindikasikan kemungkinan adanya langkah hukum berikutnya. Jaksa Agung AS, Pam Bondi, mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk mencegah risiko kekerasan terhadap petugas penegak hukum yang bertugas atas proses penegakan hukum imigrasi.Peran pengawasan terhadap ICE semakin penting sejak pemerintahan Trump berkuasa. Aktivis melancarkan inisiatif-inisiatif independen untuk melindungi komunitas mereka dari agresifnya penegakan hukum ICE. Di beberapa kota, warga memanfaatkan obrolan terenkripsi untuk berbagi informasi terkait penegakan hukum. Pengawasan atas ICE dianggap sah oleh sejumlah pakar hukum selama dilakukan tanpa mengganggu tugas-tugas agen tersebut.ICE telah melakukan tindakan penggerebekan terhadap fasilitas penampungan imigran ilegal sejak pemerintahan Trump. Mereka juga meningkatkan penegakan hukum terhadap pemegang visa dan penduduk tetap AS yang mendukung gerakan pro-Palestina. Selain ICEBlock, Apple juga telah menghapus ratusan aplikasi lain dari App Store sebagai tanggapan atas tuntutan pemerintah, kebanyakan dari negara China. Keseluruhan tren ini menunjukkan bahwa praktik penghapusan aplikasi degan desakan pemerintah semakin umum terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Source link