Perkembangan Artificial Intelligence (AI) semakin cepat di berbagai industri, termasuk industri film di Indonesia. Penggunaan tool AI seperti Sora, ChatGPT, dan Veo telah mengubah cara pembuatan film di tanah air. Banyak perusahaan dan pembuat film telah mulai memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat pekerjaan lebih efisien, serta memungkinkan produksi film yang ambisius dan berkualitas tinggi dengan anggaran yang lebih terkendali.
Menurut dosen film dan animasi dari Universitas Multimedia Nusantara, Bisma Fabio Santabudi, Indonesia saat ini memiliki akses ke teknologi AI yang dapat membuka potensi baru bagi para pekerja kreatif di industri film. Namun, penggunaan AI juga menimbulkan masalah di mana beberapa pekerja kreatif seperti penulis naskah dan seniman efek visual harus kehilangan pekerjaan karena peran AI dalam produksi film.
Di sisi lain, banyak profesional di industri film yang memanfaatkan teknologi AI untuk mempercepat proses kreatif mereka. Misalnya, penggunaan ChatGPT untuk penulisan naskah, Midjourney untuk pembuatan gambar, dan Runway untuk penyuntingan video. Para seniman VFX juga menerapkan AI dalam proses produksi film, seperti Amilio Garcia Leonard yang menggunakan AI untuk membuat efek visual secara lebih efisien.
Penggunaan AI juga mulai merambah ke layanan streaming, seperti yang dilakukan Disney+ pada Secret Invasion dan Netflix pada The Eternaut. Asosiasi Produser Film Indonesia mendukung penggunaan AI dalam industri film karena dapat memangkas biaya produksi dan meningkatkan kualitas film yang dihasilkan. Para sineas Indonesia juga sedang bereksperimen dengan AI, seperti dalam produksi film pendek ‘Nusantara’ yang mendapat penghargaan di ajang film-AI Eropa.
Festival Internasional AI Bali juga menjadi salah satu wadah untuk mengeksplorasi kecanggihan AI dalam industri film. Dengan adanya festival ini, banyak pembuat film AI dapat belajar dan berkembang untuk menciptakan karya yang inovatif. Meskipun AI berkembang dengan pesat, para penggiat film AI tetap diingatkan bahwa kualitas seorang sutradara dan editor yang baik tetap diperlukan untuk menciptakan karya film yang berkualitas.












