Berita  

Mengungkap Krisis Baru di Eropa: Apakah Kiamat Semakin Dekat?

Eropa sedang bersaing dengan AS dan China untuk menjadi pusat kecerdasan buatan (AI) dunia. Namun, masalah krisis air bersih juga mengintai kawasan ini. Para ahli memperingatkan bahwa ambisi digital dari Uni Eropa dapat memperparah kelangkaan air, terutama di kawasan selatan yang semakin kering akibat perubahan iklim. Rencana untuk menggandakan kapasitas pusat data hingga tiga kali lipat dalam 5-7 tahun ke depan membuka peluang bagi lonjakan konsumsi air dari perusahaan teknologi raksasa seperti Amazon, Microsoft, Meta, dan Google.

Pusat data merupakan elemen kunci dalam ekonomi digital saat ini. Namun, untuk menjaga jutaan server tetap beroperasi tanpa henti, pusat data memerlukan pasokan air yang besar. Namun, keberlanjutan lingkungan dan kontribusi terhadap krisis air yang sedang terjadi juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Pusat data yang sering dibangun di wilayah dengan keterbatasan air, seperti Spanyol dan Yunani, telah menimbulkan ketegangan antara industri teknologi dan masyarakat setempat.

Industri pusat data di Eropa Selatan diperkirakan akan menghadapi stres air tinggi di dekade 2020-an. Namun, sebagian besar jejak air dari pusat data ini tidak terlihat, karena aktivitasnya terjadi di proses lain seperti pembangkit energi dan pembuatan chip semikonduktor. Banyak negara mulai menyadari dampak lingkungan dari pusat data dan menarik rem dalam pengembangan infrastruktur ini. Meskipun demikian, pusat data tetap memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional dan diatur oleh tujuan iklim nasional serta kebutuhan untuk menjaga keamanan energi.

Penting untuk memperhatikan dampak lingkungan dari perkembangan industri pusat data dan mencari solusi yang berkelanjutan dalam penggunaan air. Hal ini agar Eropa dapat tetap bersaing dalam bidang kecerdasan buatan tanpa meninggalkan tanggung jawab akan lingkungan dan krisis air bersih yang semakin memburuk.

Source link