Berita  

Harta Karun China Migrasi Amerika: Taktik Trump Sukses

Pemerintahan Donald Trump berhasil mencabut pembatasan ekspor chip AI ke China setelah memberikan akses logam tanah jarang yang sangat dibutuhkan oleh AS. Dampak dari kebijakan ini terlihat dari lonjakan ekspor harta karun China ke AS pada Juni 2025, hampir 7 kali lipat dari bulan sebelumnya. China sebelumnya menerapkan pembatasan terhadap beberapa magnet krusial yang digunakan dalam teknologi canggih seperti mobil listrik, turbin angin, dan mesin MRI. Negara ini mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan lisensi sebelum melakukan ekspor logam tanah jarang sebagai respons terhadap perang tarif yang dilancarkan oleh pemerintahan Trump. China mendominasi produksi magnet tanah jarang dunia dan proses pemurniannya, dengan perkiraan pangsa pasar sebesar 90%. Peningkatan ekspor logam tanah jarang ke AS sebanyak 660% dari bulan sebelumnya menandai ketergantungan AS terhadap China untuk sektor manufaktur, terutama otomotif, elektronik, dan energi terbarukan. Kesepakatan dagang antara Washington dan Beijing telah memungkinkan pencabutan blokir ekspor chip AS ke China dengan imbalan pencabutan blokir logam tanah jarang China ke AS. Lonjakan ekspor ini diharapkan menguntungkan perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan pasokan magnet akibat lamanya proses izin ekspor. Namun, kontrol China atas pasokan logam tanah jarang masih menjadi perhatian global, dengan upaya dari beberapa negara untuk mengevaluasi rantai pasok mereka dan mendukung penambangan tanah jarang di dalam negeri. Meskipun sulit untuk membangun alternatif dari rantai pasok China ini, mengingat kompleksitas proses pemurnian dan pemisahan logam tanah jarang yang rumit.

Source link