Berita  

10 Pekerjaan Aman dari AI: Menjaga Robot Rendah

Kemajuan teknologi yang semakin cepat, terutama keterlibatan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), mengakibatkan potensi penggusuran sebagian pekerjaan. Hal ini membuat para pekerja di belakang meja harus lebih hati-hati, karena risiko tergantikan oleh AI semakin besar. Hasil penelitian dari Microsoft terkait dampak penggunaan AI dalam pekerjaan dibuktikan melalui data yang dianalisis oleh para peneliti perusahaan tersebut.

Dalam laporan terbaru yang berjudul “Implikasi Pekerjaan dari AI Generatif,” data dari 200.000 percakapan antara pengguna dan asisten chatbot milik Microsoft Bing Copilot digunakan untuk menganalisis bagaimana AI memengaruhi berbagai aktivitas pekerjaan. Dari analisis tersebut, terlihat bahwa pengguna paling sering mencari bantuan AI untuk tugas yang melibatkan pengumpulan informasi, menulis, dan berkomunikasi dengan orang lain, yang juga merupakan tugas yang paling berhasil dilakukan oleh AI.

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa pekerjaan seperti penerjemah, sejarawan, penulis, dan perwakilan penjualan berisiko paling tinggi terhadap penggantian oleh AI. Sementara itu, pekerjaan fisik yang melibatkan interaksi dengan orang atau mesin, seperti pencuci piring, terapis pijat, tukang atap, pembantu rumah tangga, dan pembersih rumah, memiliki risiko yang lebih rendah terhadap pengaruh AI.

Menurut pakar masa depan pekerjaan, Ravin Jesuthasan, penting bagi individu untuk terus meningkatkan keterampilan mereka agar tidak tergantikan oleh AI. Meski demikian, masih ada beberapa pekerjaan yang eksposurnya terhadap AI tergolong rendah, antara lain ahli mengeluarkan darah, asisten perawat, operator pabrik, dan insinyur kapal. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun perkembangan teknologi semakin pesat, beberapa pekerjaan masih aman dari campur tangan AI dalam jangka waktu yang dekat.

Source link