TikTok memutus hubungan kerja dengan 150 karyawan tim trust and safety di Jerman, dengan rencana penggantian peran mereka oleh teknologi kecerdasan buatan (AI) dan pekerja kontrak. Langkah ini telah menimbulkan protes dan mogok kerja dari serikat pekerja terkait. TikTok juga berencana untuk membubarkan tim moderasi di Berlin yang bertugas menyaring konten berbahaya seperti kekerasan, pornografi, misinformasi, dan ujaran kebencian. Meskipun serikat pekerja menuntut pesangon yang layak dan perpanjangan masa pemberitahuan PHK, TikTok disebut menolak untuk bernegosiasi. Perusahaan mengklaim bahwa PHK dilakukan untuk merampingkan alur kerja dan meningkatkan efisiensi sambil menjaga keamanan dan integritas platform. Meskipun anggota tim ini kerap bekerja bersama AI, serikat pekerja menyatakan bahwa AI yang digunakan tidak sepenuhnya efektif dalam menyaring konten yang berpotensi berbahaya. Di negara lain, TikTok juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja dan penggantian moderator dengan sistem AI, termasuk di Belanda, Malaysia, dan wilayah Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika pada tahun-tahun sebelumnya.
Solusi TikTok PHK Massal: Penggantian Karyawan oleh AI

Read Also
Recommendation for You

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…

Penemuan objek asing yang menabrak orbit Bumi baru-baru ini telah memicu kembali spekulasi seputar keberadaan…