Sumba, pulau yang dikategorikan sebagai “dunia yang hilang” oleh para peneliti, menawarkan banyak misteri yang belum terpecahkan. Menurut para ilmuwan, Sumba di Nusa Tenggara Timur pernah menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan yang sebagian besar telah punah. Penelitian dalam jurnal ‘Proceedings of the Royal Society B’ menyebutkan adanya fosil-fosil hewan langka seperti gajah mini, spesies tikus masa lalu, kadal raksasa, dan komodo. Temuan ini memberikan indikasi bahwa hewan-hewan tersebut pernah menghuni Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu.
Dalam penggalian fosil tersebut, tim peneliti dari Zoological Society of London (ZSL) menemukan bahwa wilayah Wallacea, termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram, memiliki sejarah biologis yang sangat kaya. Meskipun riset tentang Sumba masih terbilang minim, penemuan fosil-fosil hewan punah di pulau ini memberikan petunjuk penting untuk memahami evolusi spesies di area itu.
Samuel Turvey, anggota peneliti ZSL, menyatakan pentingnya melanjutkan penelitian di Sumba untuk mengungkap lebih banyak misteri tentang dunia yang hilang. Dia berharap bahwa temuan lebih lanjut di wilayah ini dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana spesies hewan berevolusi dan kemudian punah seiring dengan peradaban manusia modern. Maka, penelitian lebih lanjut di Sumba diharapkan dapat membuka pintu untuk memahami lebih dalam tentang sejarah evolusi spesies dan kehidupan liar di wilayah ini.
