Sebuah pengalaman tak terlupakan menimpa Peneliti dari Universitas Copenhagen, Kasun Bodawatta, saat mengambil sampel dari burung paling beracun di dunia. Matanya mengeluarkan air mata akibat terpapar racun, membuat warga di sekitar salah sangka. Bodawatta menjelaskan bahwa meskipun terlihat sedih dan tertekan, sebenarnya air matanya hanya reaksi terhadap burung Pitohui, yang dikenal sebagai burung beracun terkuat di dunia. Burung Pitohui ditemukan di hutan Papua dan mengandung neurotoxin bernama batrachotoxin yang sangat berbahaya. Racun ini terkandung dalam bulu burung dan jika dikonsumsi manusia dapat menyebabkan kematian. Burung ini, bersama dengan burung lonceng rufous-naped, menggunakan racun ini sebagai perlindungan terhadap predator. Masyarakat lokal di Papua mengatakan bahwa mengonsumsi burung ini atau bahkan hanya menyentuhnya dapat memberikan sensasi terbakar pada tubuh. Kedua burung ini perlu diwaspadai jika bertemu di Papua. Semoga informasi ini bermanfaat dan meningkatkan kewaspadaan terhadap burung beracun ini.
Heboh Burung Beracun di Indonesia: Dampak dan Penanganan

Read Also
Recommendation for You

Pada tanggal 26 April 1986, dunia menyaksikan tragedi nuklir Chernobyl yang menewaskan sekitar 60.000 jiwa…

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…