Dampak dari perubahan iklim semakin terasa, dengan penemuan ‘dunia lain’ yang tersembunyi di bawah es yang mulai terbuka karena pemanasan global. Akibat dari peningkatan kadar karbon dioksida dan gas rumah kaca dalam atmosfer membuat suhu Bumi semakin meningkat, mencairkan es yang selama ini menutupi bagian tertentu dari planet ini. Para arkeolog melakukan penelitian mendalam dan menemukan jejak kehidupan manusia yang terawetkan di balik es, seperti kasus penemuan jasad manusia terawetkan yang dikenal sebagai Otzi di pegunungan Alpen pada tahun 1991.
Temuan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan manusia pada masa lalu, terutama saat memasuki zaman Neolitikum di Pegunungan Alpen. Selain itu, berbagai temuan jejak manusia dari berbagai bagian dunia seperti Eropa, Amerika Utara, dan Asia juga berhasil diungkap dari galian bongkahan es. Artefak kuno yang ditemukan, seperti alat perburuan hewan besar, memberikan gambaran tentang kehidupan manusia pada zaman dahulu.
Temuan menarik lainnya meliputi terowongan yang diukir di lapisan es Juvfonne di Norwegia, yang menjadi bukti aktivitas manusia berburu dan menggembalakan rusa kutub sejak 6.000 tahun yang lalu. Sebuah temuan penting lainnya adalah alat melempar anak panah atau lembing yang ditemukan oleh arkeolog Craig Lee di Pegunungan Rocky pada tahun 2007, yang ternyata berasal dari 10.300 tahun yang lalu. Ini semua merupakan bukti tentang kehidupan manusia kuno yang tersembunyi di balik lapisan es selama ribuan tahun.