Berita  

Indosat telah Menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) Sejak Lama

Penggunaan teknologi Artificial Intelligence telah masuk ke industri telekomunikasi Indonesia. Salah satunya digunakan oleh Indosat Ooredoo Hutchison.

Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha bercerita perusahaannya telah menggunakan teknologi canggih itu sejak beberapa waktu lalu. Tujuannya adalah untuk melakukan efisiensi pada operasional IOH.

“Terkait efisiensi operasional, kami menggunakan AI. kami melihat beberapa manfaat,” kata Vikram dalam Profit CNBC Indonesia, dikutip Selasa (2/1/2023).

IOH telah menggunakan AI pada seluruh lapisan perusahaan. Vikram mengatakan cita-cita perusahaannya bisa menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis kecerdasan buatan.

Salah satu contoh kasus AI adalah saat melakukan pelaksanaan perencanaan kapasitas. Terdapat peningkatan kinerja mencapai hampir 100%, dibandingkan jika melakukan pekerjaannya secara manual.

“Ketika melakukan perencanaan kapasitas secara manual, tingkat akurasi kami 78-79%. Dalam enam bulan terakhir, kami mulai menggunakan AI yang mencapai 98%. Jadi kami melihat hasil jelas pada kuartal pertama sebelum lebaran, kami harus menyelesaikan sebelum November, ada penghematan US$10 juta,” jelasnya.

Teknologi itu digunakan juga untuk bisa mendukung struktur produksi. Biayanya harus lebih murah dibandingkan ARPU namun dapat menghasilkan kualitas layanan serta pendapatan yang lebih baik.

“Selain itu kami berfokus memastikan struktur biaya kami. Khususnya untuk jaringan bisa mendukung pertumbuhan ARPU. ARPU kita tidak sampai US$3. Jadi biaya produksi harus dibawah itu dengan begitu bisa menghasilkan pendapatan dan melayani dengan kualitas terbaik. Jadi banyak yang harus dikerjakan,” ungkap Vikram.

Vikram mengatakan IOH melakukan banyak kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan teknologi tersebut. Mulai dari Huawei, Nokia, dan Ericsson.

Kerja sama perlu dilakukan. Sebab, dia menuturkan tidak bisa melakukan pekerjaan itu sendiri untuk bisa mendukung baik jangka pendek maupun menengah.

“Saya dapat banyak dukungan dari mitra seperti Huawei, Nokia, dan Ericcson. Karena tidak bisa melakukannya sendiri. Itu harus dilakukan bersama. Aturan kami adalah bekerja secara gotong royong, penting bagi kami menyatukan semua orang,” kata Vikram.