Berita  

Dua Raja Bandar Kripto: Dari Pemujaan hingga Penjara

Dua Raja Bandar Kripto: Dari Pemujaan hingga Penjara

Pasar Kripto Bangkit: Kehancuran Zhao vs Bankman-Fried dalam Kasus Penipuan

Pasar kripto telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah berdarah-darah selama 18 bulan. Sebelumnya, industri kripto dilanda isu kebangkrutan, penipuan, kegagalan perusahaan, hingga kriminalitas yang dilakukan oleh tokoh-tokoh industri kripto yang legendaris. Namun pada tahun 2023, harga Bitcoin melonjak hingga 150%, Solana naik 10 kali lipat dalam 12 bulan, serta Marathon Digital yang merupakan penambang Bitcoin meroket. Di tengah kebangkitan harga kripto, reputasi beberapa tokoh di industri kripto masih sulit kembali ke masa kejayaan beberapa tahun yang lalu. Misalnya, Changpeng Zhao dari Binance dan Sam Bankman-Fried dari FTX.

Changpeng Zhao dan Sam Bankman-Fried merupakan tokoh yang dipuja dalam industri kripto karena sukses mereka dalam mengelola aset kripto dan membantu popularitas mata uang virtual. Namun, reputasi mereka merosot saat terlibat dalam kasus penipuan dan kriminalitas. Perkataan tokoh keuangan seperti Jamie Dimon, Bill Gates, dan Warren Buffet yang meragukan kripto pada tahun 2018 juga terbukti relevan saat Changpeng Zhao dan Sam Bankman-Fried terlibat dalam kasus yang membuat mereka ditetapkan bersalah dan terancam hukuman. Mereka yang dulu dipuja, kini berkubang di dalam jeruji besi.

Kisah awal tentang Bankman-Fried dan CZ sebagai bandar kripto dimulai ketika keduanya bertemu. Sebelumnya, Sam Bankman-Fried berhasil membangun strategi perdagangan arbitrase yang melibatkan koneksi antar platform trading satu sama lain. Namun, strategi ini tidak semulus yang diharapkan. Sebaliknya, mengalami kesulitan dalam eksekusi dan Bankman-Fried kemudian mendirikan Alameda Research yang berkontribusi pada popularitasnya di pasar kripto.

Sementara itu, Changpeng Zhao lebih dulu terjun ke dunia mata uang virtual sebagai CTO di layanan pertukaran kripto OKCoin dan meluncurkan layanannya sendiri bernama Binance sejak 2017. Pada tahun yang sama, Sam Bankman-Fried mulai dikenal di kalangan kripto melalui strategi perdagangan arbitrasenya yang bernama Kimchi swap. Kebangkrutan dan kegagalan dalam mengelola kasus-kasus kriminal membuat mereka berakhir dengan nasib yang kurang baik.

Binance dan FTX sebagai platform pertukaran kripto ternama juga mengalami nasib yang berbeda. Binance setuju untuk menyerahkan $2.5 miliar kepada pemerintah AS dan membayar denda sebesar $1.8 miliar, sementara FTX dan Bankman-Fried hancur dan bangkrut bersamaan dengan nasib babak belur. Perbedaan kunci antara CZ dan Bankman Fried terletak pada kesuksesan mempertahankan bisnis perusahaan. Binance masih memiliki dana untuk menjalankan kasus hukum dan membayar denda, sementara FTX hancur dan bangkrut seiring dengan nasib kurang baik Bankman-Fried.

Kesimpulannya, pasar kripto, meskipun menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, tetap merupakan ladang yang cukup berliku dan berbahaya. Kisah kehancuran Zhao dan Bankman-Fried sebagai bandar kripto adalah bukti dari potensi kesalahan besar yang bisa terjadi di dalamnya. Oleh karena itu, pelaku pasar kripto perlu waspada dan berhati-hati dalam menjalankan aktivitasnya di industri ini.