Berita  

Amerika dan China Bersaing Menguasai Kecerdasan Buatan (AI): Strategi Terbaru Joe Biden

Amerika dan China Bersaing Menguasai Kecerdasan Buatan (AI): Strategi Terbaru Joe Biden

Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan strategi baru untuk mengembangkan teknologi dalam negeri secara masif dan terstruktur. Mereka telah menunjuk 31 pusat teknologi dalam negeri yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI). Tidak hanya AI, pusat teknologi ini juga berfokus pada bidang-bidang lain seperti komputasi kuantum, energi bersih, kedokteran, dan bioteknologi.

Pusat-pusat teknologi ini mendapatkan hibah masing-masing sebesar US$40 hingga US$75 juta (sekitar Rp 635 miliar-Rp 1,1 triliun). Mereka tersebar di 32 negara bagian AS dan Puerto Riko. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan manufaktur semikonduktor dan rantai pasok dalam negeri.

Pemerintah AS meyakini bahwa pusat-pusat teknologi ini akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan membantu meningkatkan daya saing Amerika. Mereka juga berfokus pada investasi dalam teknologi yang penting bagi pertumbuhan ekonomi, keamanan nasional, dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Pusat teknologi ini juga merupakan upaya untuk mengimbangi ancaman yang ditimbulkan oleh AI buatan China. China telah menginvestasikan dana yang besar dalam pengembangan AI, sementara AS berencana mengeluarkan US$5,5 miliar untuk AI tahun depan. Kongres AS juga sedang membahas perlunya lebih banyak pendanaan untuk mengejar China dalam hal pengembangan teknologi AI.

Upaya ini memperlihatkan keseriusan AS dalam mengembangkan teknologi dalam negeri dan berkompetisi dengan China dalam bidang teknologi terbaru.