Berita  

Tips Menkominfo agar Tidak Mudah Percaya Berita Heboh tentang Capres-Cawapres

Tips Menkominfo agar Tidak Mudah Percaya Berita Heboh tentang Capres-Cawapres

Pemilu 2024 semakin dekat. Pasangan capres-cawapres sudah lengkap. Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), serta Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.

Banyak warga Indonesia yang mengikuti perkembangan politik jelang Pemilu melalui informasi yang beredar di dunia maya. Namun, perlu berhati-hati karena tak jarang informasi tersebut adalah hoaks.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi memberikan tips untuk melawan hoaks dalam dunia maya. Pertama, ia meminta masyarakat untuk tidak terpancing oleh berita sensasional yang membagikan informasi tanpa melakukan pengecekan kebenaran. Selain itu, masyarakat diminta untuk melakukan pengecekan informasi yang diterima dari dunia maya.

Misalnya, mencari sumber terpercaya untuk memverifikasi berita yang beredar. Pengecekan juga dapat dilakukan dengan mencari informasi serupa dari sumber yang berbeda agar dapat memastikan kebenaran informasi tersebut.

Budi juga meminta kerja sama masyarakat dalam melawan hoaks Pemilu ini. Menurutnya, upaya untuk melawan berita bohong tersebut tidak perlu melibatkan semua pihak.

Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan juga menekankan pentingnya membandingkan informasi yang diterima dengan berita dari sumber yang terpercaya. Ia juga menyinggung penyebaran hoaks menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan mengingatkan masyarakat untuk mencari informasi dari kanal berita yang terpercaya.

Masyarakat juga dapat memeriksa informasi hoaks di situs resmi Kominfo, yaitu https://komin.fo/ini. Situs tersebut menyediakan sejumlah informasi yang diberi label hoaks atau disinformasi.

Semuel menjelaskan bahwa pihaknya akan menampilkan informasi hoaks atau disinformasi yang ditemukan beserta fakta sesungguhnya.

Selain itu, masyarakat dapat melaporkan temuan konten hoaks ke laman aduankonten.id. Budi menjanjikan bahwa setiap laporan akan segera diproses.

(Artikel ini disadur ulang dari CNBC Indonesia, “Mau Satu Langkah Lebih Cermat Baca Hoaks soal Pilpres”).