Mobil tanpa sopir, atau self-driving, akhir-akhir ini menjadi sorotan di Amerika Serikat. Perusahaan kendaraan otonom ternama Alphabet (Google), Waymo, mengalami masalah dengan penarikan lebih dari 1.200 mobil self-driving. Insiden-insiden yang menyoroti ketidaksempurnaan sistem otonom Waymo telah memicu langkah ini. Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) menyelidiki 16 kecelakaan yang melibatkan mobil self-driving tersebut sejak 2022. Meskipun tidak ada luka yang dilaporkan, insiden-insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan perilaku robotaxi Waymo yang mungkin melanggar hukum lalu lintas. Waymo, yang beroperasi di kota-kota besar seperti San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin, mengklaim telah menyelesaikan masalah tersebut melalui pembaruan perangkat lunak pada Desember 2024. Namun, kejadian ini menjadi pukulan telak bagi masa depan transportasi otonom. Tak hanya Waymo, perusahaan lain seperti General Motors dan unit mobil otonom Amazon, Zoox, juga pernah mengalami tantangan serupa. Insiden-insiden yang melibatkan kendaraan tanpa pengemudi menunjukkan bahwa teknologi self-driving masih perlu peningkatan dalam hal keamanan dan keandalan.
Kiamat Driver Online AS: Ribuan Mobil Ditarik

Read Also
Recommendation for You

Sebuah penelitian terbaru dari ilmuwan Radboud University di Belanda telah mengungkap temuan mengejutkan mengenai akhir…

Perubahan Cuaca di Indonesia: Prediksi BMKG Cuaca di Indonesia dalam beberapa hari ke depan dipengaruhi…

Pemerintah Amerika Serikat telah mengumumkan perkembangan baru dalam negosiasi masa depan TikTok dengan memastikan bahwa…

CNBC Indonesia menyelenggarakan Fintech Forum dengan tema “Identitas Terverifikasi Jadi Benteng Keamanan Perbankan di Era…

Penemuan objek asing yang menabrak orbit Bumi baru-baru ini telah memicu kembali spekulasi seputar keberadaan…