Berita  

Kehancuran Internet di Australia, Masyarakat Tidak Memiliki Uang Tunai dan Bingung

Kehancuran Internet di Australia, Masyarakat Tidak Memiliki Uang Tunai dan Bingung

Jutaan Warga Australia Tidak Bisa Online Selama 9 Jam, Berdampak pada Berbagai Hal

Jakarta, CNBC Indonesia – Jutaan warga Australia tidak bisa online selama 9 jam. Dampaknya beragam, mulai dari kucing yang telat makan hingga resep yang tak bisa ditebus.

Salah satu penyedia layanan internet (ISP) terbesar Australia, Optus, mati total selama 9 jam di Australia. Optus perusahaan milik Singtel, raksasa telekomunikasi asal Singapura tersebut, belum mempublikasikan alasan internet yang terputus massal dari pagi hingga sore.

Internet yang mati total membuat warga Sydney kewalahan. Reuters melaporkan, seorang pensiunan berkebutuhan khusus bernama Chris Rogers, tidak bisa membeli obat untuk lututnya karena resep elektroniknya tak bisa ditebus.

“Karena [internet] padam, tidak bisa loading,” kata Rogers. “Tempat penukaran obat tak berfungsi. Gila, saya tidak pernah lihat chaos seperti ini.”

Jutaan warga Australia tidak bisa bertransaksi untuk membeli barang, memesan taksi online, menerima layanan medis, hingga menelepon. Matinya layanan Optus berdampak besar, karena mereka adalah penyedia 40 persen layanan internet di seluruh Australia.

Menurut Reuters, peristiwa di Australia menunjukkan risiko perekonomian yang sepenuhnya pindah online.

Sepanjang 2019-2022, menurut data bank sentral Australia, transaksi tunai di Australia terpangkas setengahnya. Kini, hanya 16 persen dari transaksi di Australia dilakukan menggunakan uang tunai. Selain itu, seperempat dari perjanjian dokter di negara tetangga RI tersebut, dilakukan lewat online.

“Kami kini sangat bergantung kepada telehealth dan sistem pesan elektronik,” kata Michael Clements, ketua salah satu asosiasi dokter di Australia. “Realitasnya, banyak orang tidak bisa menerima layanan kesehatan.”

Seorang petugas keamanan, Angela Ican, bahkan tersasar. “Saya mencari bank, dan karena HP dan Google tidak berfungsi, saya tak tahu harus ke mana.”

Seorang pekerja kantoran di Sydney tidak bisa masuk ke kantor karena pintu gedung tempat ia bekerja menggunakan kunci pintar yang hanya bisa dibuka dengan aplikasi mobile.

Reuters juga berbicara dengan seorang pemilik UMKM yang terpaksa mengandalkan janji dari pelanggan regulernya untuk membayar setelah internet pulih karena sistem pembayaran elektronik tak bisa digunakan.

“Omzet kami tiap hari biasanya hingga A$ 3.200 (Rp 50,23 juta) dan kami kehilangan penjualan A$ 1.000 (Rp 15,7 juta) pagi ini,” kata Roderick Geddes, pemilik sebuah kios di Sydney.

Seorang warga Sydney di radio bercerita bahwa ia menyadari bahwa internet mati total sejak bangun tidur. Perangkat pemberi makan kucing elektronik miliknya yang tersambung dengan wifi tak berfungsi. Seharusnya, perangkat elektroniknya memberikan makan otomatis pada pukul 6 pagi.
Kucingnya yang kelaparan melompat ke tempat tidur untuk membangunkan dirinya.

[Gambas:Video CNBC]

(dem/dem)

Exit mobile version