Operator telekomunikasi milik negara Singapura, Singtel, melaporkan kenaikan laba sebesar 83 persen. Hal ini dikarenakan oleh integrasi Indihome dengan Telkomsel.
Telkomsel, operator seluler anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Singtel, resmi bergabung dengan Indihome pada pertengahan tahun lalu. Sebelum bergabung dengan Telkomsel, Indihome adalah salah satu unit bisnis yang dikuasai penuh oleh Telkom.
Penggabungan Telkomsel dan IndiHome juga akan membuat kepemilikan saham Singtel di Telkomsel terdilusi. Setelah pemisahan, perincian porsi saham Telkomsel menjadi Telkom 69,9% dan Singtel 30,1%, dari sebelumnya masing-masing 65% dan 35%.
Dengan menggunakan valuasi Telkomsel yang sama yang dijadikan acuan pada saat Perseroan melakukan pemisahan usaha, nilai setoran modal tunai yang akan diberikan oleh Singtel sebesar Rp 2,71 triliun.
Penggabungan Indihome ke dalam Telkomsel merupakan langkah Telkom untuk mewujudkan model bisnis fixed mobile convergence (FMC) yaitu penyedia layanan internet seluler dan sambungan tetap. Kontribusi pertama dari Indihome bisa menutupi penurunan kepemilikan saham di Telkomsel, demikian tulis SingTel dalam pernyataan.
SingTel mengumumkan laba bersih S$ 2,14 miliar (Rp 24,71 triliun) dalam periode April-September 2023, naik dari S$ 1,17 miliar (Rp 13,51 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya.