Berita  

Meningkatnya Kesulitan dalam Menaikkan Gaji, Peran Ancaman AI Semakin Nyata

Meningkatnya Kesulitan dalam Menaikkan Gaji, Peran Ancaman AI Semakin Nyata

Penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) baru-baru ini telah menyita perhatian banyak pihak. Namun, riset terbaru yang dipublikasikan European Central Bank menunjukkan bahwa penerapan teknologi tersebut tidak akan membuat manusia kehilangan pekerjaan. Ancaman nyata yang dihadapi bukanlah pengangguran, melainkan potensi penurunan gaji dan sulitnya kenaikan gaji.

Banyak perusahaan teknologi yang gencar menginvestasikan dana untuk mengembangkan AI. Para ekonom berusaha memprediksi dampak teknologi tersebut pada dunia kerja. Ketika teknologi ChatGPT mulai populer pada tahun 2022, banyak kekhawatiran muncul bahwa AI akan memengaruhi masa depan pekerjaan manusia.

Kekhawatiran utama adalah kemungkinan banyak pekerjaan yang akan digantikan oleh AI, namun juga ada kekhawatiran bahwa munculnya pekerjaan baru akan menuntut manusia untuk beradaptasi dengan cepat. Riset ECB menunjukkan bahwa banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam mencari karyawan yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara kebutuhan pemberi kerja dengan skill set pencari kerja.

Pada riset tersebut, terungkap bahwa banyak perusahaan memprioritaskan keterampilan dalam pemanfaatan AI dalam proses penerimaan karyawan. Pekerjaan dengan keterampilan rendah-menengah tidak terlalu menuntut penguasaan AI, namun pekerjaan dengan keterampilan level tinggi banyak yang mensyaratkan kemampuan dalam mengoperasikan AI.

Meskipun diperkirakan bahwa teknologi AI akan berdampak pada bursa kerja dan gaji manusia, dampak yang sebenarnya masih belum dapat dipastikan sepenuhnya. Laporan tersebut menyatakan bahwa teknologi AI terus berkembang dan diadopsi, namun dampaknya masih belum dapat diprediksi.

Sebuah laporan sebelumnya juga telah menyebutkan tentang “gelombang teknologi” yang disebut akan menghasilkan polarisasi dalam rata-rata bursa kerja untuk keterampilan menengah saat komputerisasi menurun.

Dengan begitu, penerapan teknologi kecerdasan buatan akan membawa dampak yang signifikan pada dunia kerja, terutama terkait dengan kualifikasi, penerimaan karyawan, dan gaji manusia. Namun, dampak yang sebenarnya masih perlu terus dipantau dan dipelajari lebih lanjut.