Google DeepMind menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi 2 juta struktur material baru. Sekitar 400.000 di antaranya bisa diciptakan dalam waktu dekat di laboratorium. Reuters melaporkan, Google mengumumkan penemuan mereka dalam jurnal Science pada Rabu (29/11/2023). Terobosan ini, menurut Google, akan membawa perkembangan luar biasa ke berbagai teknologi yang sudah ada sekarang.
Aplikasi potensial dari 400.000 zat baru adalah dalam penemuan baterai, panel surya, hingga chip komputer dengan kinerja yang jauh lebih baik dari yang sudah ada saat ini. Penemuan dan sintesis zat baru, menurut Reuters, biasanya sangat mahal dan membutuhkan waktu. Contohnya, baterai lithium-ion yang digunakan untuk barang elektronik hingga mobil listrik, ditemukan lewat proses pengembangan selama lebih dari 20 tahun.
“Kami berharap perkembangan luar biasa dalam eksperimen, sintesis otonom, dan model pembelajaran mesin akan mempersingkatnya,” kata Ekin Dogus Cubuk, peneliti di Google DeepMind. AI yang digunakan DeepMind dilatih menggunakan data dari Materials Project, kelompok penelitian internasional di Lawrence Berkeley National Laboratory. Kelompok yang berdiri pada 2011 ini telah meneliti sekitar 50.000 material yang sudah diketahui manusia.
Seluruh data prediksi zat baru akan dibagikan Google kepada komunitas riset di seluruh dunia. Harapannya, penemuan zat baru akan makin cepat dan banyak. “Industri selalu tidak ingin mengambil risiko dari kenaikan biaya, zat baru selalu membutuhkan waktu sampai menjadi efisien,” kata Kristin Persson dari Materials Project. DeepMind kini menggeser fokusnya menggunakan AI untuk memprediksi tingkat kesulitan sintesis zat baru yang sudah mereka prediksi untuk di skala laboratorium.