Kompetisi teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat chip GPU menjadi laris keras. Singapura telah menjadi salah satu pemborong chip GPU terbesar, sebagaimana terlihat dari laporan keuangan Nvidia. Sekitar 15% dari pendapatan US$ 2,7 miliar pada kuartal III/2023 berasal dari Singapura. Angka ini naik tiga kali lipat dari periode yang sama pada 2022, sementara pertumbuhan pendapatan Nvidia “hanya” 205,5%. Kontribusi Singapura hampir menyamai tiga pasar lain, yaitu AS (34,7%), Taiwan (23,91%), dan China plus Hong Kong (22,24%).
Para analis mencatat bahwa Singapura menjadi pembeli chip GPU karena memiliki banyak data center dan layanan cloud. Selain itu, Singapura juga mengimpor chip GPU sebagai komponen manufaktur untuk kecerdasan buatan, komputer, dan kendaraan listrik. Chip juga diimpor untuk dirakit dengan produk lain dan diekspor ke negara lain.
Tujuan utama impor chip GPU oleh Singapura adalah untuk pembangunan data center. Sebanyak 80% dari pendapatan Nvidia pada kuartal III/2023 berasal dari segmen data center. Pada Januari 2022, Singapura mengangkat moratorium penggunaan lahan untuk pembangunan data center, sehingga banyak proyek data center baru yang dikembangkan. Saat ini, terdapat 70 data center yang beroperasi di Singapura dan sekitar 60% dari kapasitas penyimpanan data Asia Tenggara ada di Singapura.