Ada Kalanya Musuh dan Lawan Harus Kita Hormati

Ada Kalanya Musuh dan Lawan Harus Kita Hormati

Oleh Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto] adalah seorang prajurit yang dapat memimpin operasi tempur. Dia memegang keyakinan bahwa jalan terbaik adalah yang tanpa kekerasan, dan bahwa penyelesaian konflik terbaik adalah menghindari perang. Prabowo berpendapat bahwa lawan harus dihormati dan komunikasi harus tetap terjalin, meskipun berada pada posisi yang saling berseberangan. Dia juga mengutip ajaran nenek moyang kita yang memperlihatkan bahwa kemenangan terbaik adalah kemenangan tanpa menimbulkan sakit hati, kebencian, atau rasa dendam.

Prabowo menceritakan pengalaman saat bertugas di Timor Timur di bawah komando Letkol Sahala Rajagukguk. Di bawah kepemimpinan Letkol Sahala, Prabowo merasa dihargai dan dimengerti akan kesulitan dan beban yang harus dihadapinya. Pengalaman ini mengilhami Prabowo untuk menjadikan empati terhadap anak buahnya sebagai hal yang penting.

Sebagai perwira intelijen di Timor Timur, Prabowo mempunyai minat yang besar dalam hal perang. Pengalamannya serta belajar dari senior-seniornya, seperti Kapten Hendropriyono, membuatnya mencoba menerapkan teknik-teknik perang gerilya dan anti-gerilya dalam tugasnya. Prabowo juga menyimpulkan bahwa dukungan rakyat sangat vital dalam keberhasilan suatu operasi perang, dan bahwa tawanan yang ditangkap harus diperlakukan dengan baik.

Prabowo juga menegaskan bahwa TNI harus merebut hati rakyat, atau minimal tidak menyakiti hati rakyat. Hal ini sesuai dengan delapan wajib TNI yang dianut oleh ABRI, yang salah satunya adalah tidak sekali-kali merugikan rakyat. Prabowo juga memandang lawan sebagai pendekar yang harus dihormati, dan menceritakan kisah dari sejarah serta kisah-kisah pahlawan dari berbagai budaya yang mengilhami pandangan hidupnya.

Pengalaman Prabowo dalam operasi di Timor Timur juga membantunya untuk membentuk pandangan dan teknik-teknik perang yang diyakininya. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa operasi perang gerilya dan anti-gerilya tidak akan berhasil tanpa dukungan rakyat. Prabowo juga membantah fitnah tentang pelanggaran HAM yang besar di Timor Timur, dan mengakui bahwa perang gerilya dan anti-gerilya akan gagal tanpa dukungan rakyat.

Sebagai seorang prajurit, Prabowo mengutamakan nilai-nilai kehormatan dan empati terhadap sesama. Ia menyadari bahwa merebut hati rakyat dan menghormati lawan adalah hal yang penting dalam keberhasilan suatu operasi perang.

Source link