Menurut ahli mikrobiologi asal Inggris, larangan untuk mencium bayi memiliki alasan yang kuat karena berbahaya bagi kesehatan bayi. Primrose Freestone dari University of Leicester menjelaskan bahwa sistem imun bayi belum berkembang dengan baik dalam tiga bulan pertama kehidupan, sehingga risiko infeksi sangat tinggi. Infeksi yang biasa ringan bagi orang dewasa dapat berpotensi mengancam nyawa bayi. Misalnya, virus herpes yang pada orang dewasa hanya menyebabkan sariawan, dapat berdampak serius pada bayi, terutama dalam empat minggu pertama kelahiran.
Selain itu, bayi juga rentan terhadap bakteri seperti group B streptococci (GBS) dan E. coli. GBS dapat menyebabkan sepsis, pneumonia, meningitis, dan infeksi darah pada bayi, sedangkan E. coli yang tidak berbahaya bagi orang dewasa dapat menyebabkan penyakit serius pada bayi. Oleh karena itu, Freestone menyarankan agar orang tua tidak ragu melarang bayi mereka dicium atau disentuh, terutama oleh orang lain.
Jika memang perlu menyentuh atau mencium bayi, Freestone menyarankan untuk mencuci tangan dengan bersih dan menghindari mencium di wajah atau mulut. Sebaiknya, bagian belakang kepala atau kaki bayi yang aman untuk dicium. Jika sedang sakit, disarankan untuk tidak berdekatan dengan bayi terutama yang baru lahir. Jika harus berada di sekitar bayi saat sakit, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak dengan bayi. Dengan memperhatikan hal-hal ini, orang tua dapat melindungi bayi dari risiko infeksi dan penyakit yang mengancam kesehatannya.
