Bisnis data center dalam negeri semakin menarik perhatian investor asing, menurut Indonesia Data Center Provider (IDPRO). Faktor ini menunjukkan potensi ekonomi digital yang terus berkembang di Indonesia. Dengan lebih dari 200 juta pengguna internet aktif, Indonesia menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara dan menjadi tujuan penting bagi investasi pusat data global. Investor ternama seperti BDx Data Center dan Singtel tertarik untuk mengakuisisi saham NeutraDC, anak perusahaan Telkom, dengan estimasi valuasi perusahaan mencapai lebih dari US$1 miliar. Proses negosiasi masih berlangsung, dengan Telkom berencana menjual 20%-30% saham NeutraDC.
IDPRO melihat fenomena ini sebagai kesempatan untuk memperkuat ekosistem digital di Indonesia, termasuk infrastruktur digital. Pendekatan regulasi on-shoring data di Indonesia mewajibkan data publik dan data transaksi keuangan disimpan di dalam negeri, yang mendukung ekosistem investasi yang lebih kondusif. Beberapa negara lain seperti Vietnam, Malaysia, dan Eropa telah berhasil menarik investasi asing dengan kebijakan yang mendukung penyimpanan data lokal. Indonesia diharapkan dapat mengadopsi langkah serupa dengan menjamin kepastian regulasi dan memberikan insentif investasi.
Dengan menciptakan ekosistem yang kondusif, Indonesia memiliki potensi unggul dalam menarik investasi pusat data dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam. Langkah strategis dan kebijakan yang tepat dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi pusat data yang menarik bagi investor asing.