Berita  

Penyebab Matahari Berputar & Jungkir Balik: Temuan Menjanjikan

Penyebab Matahari Berputar & Jungkir Balik: Temuan Menjanjikan

Pergeseran Kutub Matahari: Fenomena Siklus Schwabe dan Pertukaran Kutub Magnet Bumi

Kutub utara dan selatan Matahari menyaksikan perubahan posisi dan rotasi yang terbalik. Fenomena ini merupakan bagian dari siklus Schwabe yang berlangsung setiap 11 tahun. Diperkenalkan oleh astronom Jerman Heinrich Schwabe, siklus ini menunjukkan rotasi 27 hari Matahari. Dalam 11 tahun, Matahari berubah dari “masa tenang” tanpa bintik Matahari ke fase maksimum dengan lebih dari 20 kelompok bintik hitam.

Bintik hitam Matahari ini dipengaruhi oleh perubahan medan magnet Matahari, yang disebabkan karena rotasi ekuator Matahari lebih cepat daripada kedua kutubnya. Medan magnet Matahari ini muncul dari zona konveksi dan meluap melalui fotosfer, kromosfer, hingga korona, menyebabkan aktivitas surya seperti bintik hitam, suar, dan ekses massa koronal.

Pada puncak siklus Schwabe, medan magnet Matahari berganti posisi setelah berputar. Perubahan medan magnet ini terjadi saat bintik hitam muncul dari dalam Matahari di kedua kutub, memperkuat kutub dan melemahkan bintik hitam. Kutub magnet Bumi juga dapat bertukar posisi, meskipun dalam interval waktu yang jauh lebih panjang dibanding Matahari.

Perubahan kutub magnet Bumi terjadi rata-rata setiap 200.000 hingga 300.000 tahun, dengan fenomena yang acak dan tidak teratur. Aktivitas Matahari yang meningkat sepanjang tahun ini, mengakibatkan suar surya dan gangguan sinyal radio di Bumi. Para peneliti memperkirakan puncak aktivitas Matahari terjadi antara akhir tahun ini dan 2026.

Sebuah kelompok peneliti berhasil memprediksi pertukaran kutub Matahari melalui pengamatan peristiwa penghancur, yang cenderung terjadi setelah 2 tahun dari minimum aktivitas Matahari. Dengan fokus pada peristiwa penghancur ini, tim peneliti dapat membuat prediksi yang lebih akurat terkait siklus surya. Prediksi terakhir mencakup pertukaran magnet Matahari pada pertengahan 2024 atau setelah solar maximum.

Melalui pengamatan fenomena siklus Schwabe dan pertukaran kutub magnet, kita dapat memahami lebih dalam dinamika Matahari dan dampaknya terhadap Bumi. Fenomena alam ini tidak hanya memberikan wawasan tentang aktivitas matahari, tetapi juga mengungkapkan keyakinan ilmiah tentang perubahan iklim dan dinamika geofisika di Tata Surya.