Pengadilan Amerika Serikat baru-baru ini menemukan bahwa NSO Group, perusahaan di balik spyware Pegasus, telah melakukan serangan terhadap 1.400 perangkat pengguna melalui WhatsApp. NSO Group sendiri telah diketahui telah mengembangkan perangkat lunak mata-mata Pegasus sejak tahun 2011, yang mampu menginfeksi ponsel dari jarak jauh untuk mencuri pesan, panggilan, dan data pribadi pengguna. Perusahaan ini akhirnya dinyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut oleh Pengadilan AS, setelah pertarungan hukum selama lima tahun. Hakim Phyllis Hamilton memutuskan bahwa NSO Group telah melanggar beberapa undang-undang terkait penipuan dan penyalahgunaan data komputer. Keputusan tersebut juga mewajibkan NSO Group untuk memberikan kode sumber spyware-nya kepada WhatsApp. Menanggapi hal ini, kepala WhatsApp, Will Cathcart, menyatakan bahwa ini merupakan kemenangan bagi privasi dan menegaskan bahwa perusahaan mata-mata tidak boleh terlepas dari pertanggungjawaban atas tindakan yang melanggar hukum. Spyware Pegasus sendiri sebelumnya diciptakan untuk membantu pemerintah memerangi kejahatan, namun telah disalahgunakan oleh beberapa pihak untuk memata-matai individu tertentu. Hal ini mengundang pertanyaan tentang etika teknologi dan ancaman terhadap privasi pengguna.
“Waspadalah! Ribuan Pengguna WhatsApp Dibobol”

Read Also
Recommendation for You

Banyak jurnalis di Amerika Serikat dipertimbangkan untuk pindah profesi ke bidang Artificial Intelligence (AI) oleh…

Patrick Walujo, Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menegaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan…

Anak muda, khususnya yang termasuk dalam Generasi Z, mulai merasa bosan dengan penggunaan smartphone dan…

Berbagai bangunan bisa terlihat jelas dari luar angkasa, meski Tembok China yang besar dan mencolok…

Google Play Store Terdeteksi Menyimpan 15 Aplikasi Berbahaya Sebanyak 15 aplikasi berbahaya ditemukan di Google…