Pada tahun 2024, CNBC Indonesia merilis berita tentang topik teknologi yang paling populer. Salah satunya adalah kecanduan smartphone yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Menurut laporan State of Mobile 2024 oleh Data.AI, orang Indonesia menghabiskan waktu terbanyak menatap layar HP, dengan lebih dari 6 jam per hari pada tahun 2023. Meskipun jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya, Indonesia masih menduduki peringkat pertama dalam penggunaan smartphone, diikuti oleh Thailand dan Argentina.
Meski demikian, Indonesia tidak menempati peringkat pertama dalam penggunaan aplikasi mobile, hanya berada di peringkat ketiga dengan waktu penggunaan sebanyak 415 miliar jam. Peringkat pertama dipegang oleh warga India dengan 1,19 triliun jam penggunaan aplikasi mobile. Selain itu, Indonesia juga berada di peringkat kelima dalam jumlah unduhan aplikasi, dengan 7,56 miliar unduhan, jauh di bawah jumlah unduhan aplikasi masyarakat China.
Untuk mengatasi kecanduan smartphone, beberapa tips yang dapat dilakukan antara lain adalah menghindari menggunakan ponsel saat berkendara, membatasi waktu penggunaan gadget, berkomunikasi secara langsung dengan orang lain, dan mencari aktivitas lain selain menggunakan HP. Pendiri Microsoft, Bill Gates, juga memberikan saran untuk menunda pemberian ponsel kepada anak-anak hingga usia 14 tahun, dengan tujuan agar anak-anak dapat fokus mengembangkan keterampilan sosial dan akademis tanpa terganggu oleh gadget.
Dalam sebuah wawancara baru dengan Mirror, Gates menjelaskan bahwa anak-anaknya tidak diizinkan membawa ponsel di meja makan, namun boleh menggunakan ponsel untuk pekerjaan rumah atau belajar. Menunda pemberian ponsel kepada anak-anak merupakan strategi untuk membantu anak-anak lebih aktif dalam perkembangan sosial dan akademis mereka. Meski keputusan ini tampak tegas, Gates yakin bahwa hal ini akan memberikan dampak positif terhadap anak-anak di era digital yang serba canggih.
Mengikuti aturan yang ketat terkait penggunaan HP, baik dalam jumlah waktu maupun usia tertentu, dapat membantu mengontrol kecanduan gadget dan memungkinkan anak-anak untuk membentuk kebiasaan yang sehat dalam menggunakan teknologi. Menjaga keseimbangan antara penggunaan gadget dan aktivitas lainnya merupakan langkah penting untuk mendukung generasi muda dalam menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.
