Penipuan Wangiri: Modus Penipuan Telepon yang Merugikan
Penipuan Wangiri merupakan salah satu modus penipuan baru yang terus muncul dan merugikan banyak orang. Merupakan modus penipuan yang pertama kali dikenal di Jepang pada tahun 2000-an, Wangiri Fraud sempat viral di Indonesia pada tahun 2018. Modus penipuan ini melibatkan panggilan missed call yang ditujukan kepada calon korban, dengan tujuan agar korban menelepon kembali si penipu.
Global Telco Consult merangkum bahwa penipuan Wangiri menggunakan jaringan dan perangkat keras tertentu, seperti pemanggil otomatis dan nomor layanan tarif premium (RPS). Alat pemanggil otomatis ini mampu membuat ribuan panggilan telepon secara bersamaan, namun panggilan tersebut hanya bersifat sementara untuk menyulut keinginan korban untuk menelepon kembali. Penipuan ini seringkali menggunakan nomor asing yang dibuat menyerupai nomor lokal untuk mengelabui korban.
Dampak dari penipuan Wangiri tidak hanya berdampak finansial, dimana para pelaku akan menyedot pulsa korban yang menelepon kembali, namun juga merugikan korban secara emosional dan psikologis. Korban yang penasaran dan terhubung dalam panggilan telepon yang lama akan dikenakan biaya tarif premium atau internasional yang mahal.
Skema penipuan ini biasanya dilakukan dengan cara para penipu melakukan panggilan telepon kepada banyak nomor dengan menggunakan SMS sebagai umpan untuk memancing korban menelepon kembali. Para korban yang tidak menyadari akan terhubung dalam panggilan tarif premium yang menguntungkan penipu. Korban seringkali baru menyadari bahwa mereka menjadi korban penipuan setelah pulsa habis.
Berdasarkan skema penipuan Wangiri yang dirangkum oleh Global Telco Consult, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan telepon ini. Dengan demikian, kita dapat mengurangi korban dan memberantas praktik penipuan yang merugikan banyak pihak.