Telegram, yang semula digunakan sebagai platform pesan instan dan aman, kini menjadi modus baru para penipu online. Mereka menciptakan penawaran palsu berupa Telegram Premium untuk memperoleh informasi sensitif dari akun korban. Menurut laporan Kaspersky, penipuan seputar Telegram Premium ini telah terdeteksi secara global dan dilakukan dalam beberapa bahasa berbeda, menunjukkan skala operasi yang luas. Salah satu modus operandi yang digunakan adalah dengan mengirimkan pesan pura-pura dari orang yang ada di dalam kontak korban, dengan harapan agar korban mengklik link phishing yang disertakan dalam pesan tersebut. Melalui tindakan ini, penipu bisa masuk ke akun korban dan mengakses informasi penting seperti login, password, dan data otentikasi lainnya. Cara lain yang digunakan adalah dengan mengirimkan email kepada korban yang berisi link palsu untuk mendapatkan langganan Telegram Premium, namun sebenarnya hanya untuk memancing korban masuk ke situs web phishing. Kaspersky memberikan tips untuk menghindari penipuan seputar Telegram Palsu, antara lain dengan memeriksa kembali link yang diterima, memverifikasi link dari kontak, berlangganan layanan melalui kanal resmi, mengaktifkan autentikasi dua faktor, memahami metode kejahatan siber yang digunakan, dan menggunakan aplikasi resmi dari sumber yang terpercaya. Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan ekstra dalam menghadapi penipuan online dan tetap waspada terhadap penawaran yang terlalu menarik untuk menjadi kenyataan, serta menjaga keamanan dan privasi akun Telegram dengan baik.
“Waspadai Telegram Palsu: Bahaya Bobol Akun!”
Read Also
Recommendation for You
Persaingan teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China telah mencapai tingkat yang sangat ketat. China…
Lintasarta, perusahaan penyedia solusi korporasi di bidang Komunikasi Data, Internet, dan Layanan TI, telah meluncurkan…