Berita  

“2025: Lonjakan Pariwisata Malaysia oleh Wisatawan Asing”

“2025: Lonjakan Pariwisata Malaysia oleh Wisatawan Asing”

Malaysia telah menyatakan ambisinya untuk menjadi pusat manufaktur energi dan chip pada tahun 2025. Pemerintah Malaysia berencana memanfaatkan lonjakan investasi dari perusahaan teknologi global untuk mendongkrak ekonomi domestik. Selama setahun terakhir, Malaysia telah menarik minat investor asing karena pertumbuhan ekonomi yang stabil dan nilai mata uang yang juga tetap stabil. Hal ini membuat Malaysia berbeda dari beberapa negara di Asia Tenggara yang sedang mengalami turbulensi politik dan ketidakpastian ekonomi. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menyatakan bahwa ekonomi negaranya membaik pada tahun sebelumnya berkat investasi strategis asing, terutama di sektor energi terbarukan dan kecerdasan buatan (AI). Selain itu, inflasi yang rendah, mata uang yang stabil, dan pasar saham yang terbaik di kawasan Asia Tenggara juga menjadi faktor penunjang. Anwar menegaskan bahwa Malaysia berambisi menjadi pemimpin pasar global di berbagai bidang seperti minyak dan gas, semikonduktor, dan keuangan Islam. Di sisi lain, Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli, mengungkapkan keinginan negaranya untuk memproduksi chip unit pemrosesan grafis sendiri mengingat permintaan akan AI dan pusat data semakin meningkat. Sektor semikonduktor menjadi fokus utama dengan Malaysia menargetkan lebih dari US$100 miliar investasi di sektor tersebut. Dengan posisinya yang strategis, Malaysia berhasil menarik mata investor global, termasuk perusahaan chip China, yang sedang melakukan diversifikasi ke luar negeri. Pada masa depan, Malaysia berharap dapat menghasilkan GPU dan chip buatan sendiri dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan. Dengan demikian, Malaysia berpotensi menjadi pemain utama dalam industri semikonduktor global dengan harapan bahwa investasi lebih besar akan terus mengalir ke negara tersebut.