Perusahaan China bernama DeepSeek sedang menjadi perbincangan dalam dunia teknologi Artificial Intelligence (AI). Aplikasi mereka, DeepSeek R1, telah menarik perhatian banyak orang dan dibandingkan dengan kepopuleran aplikasi ChatGPT. Menurut laporan dari Straits Times, kekayaan 500 orang terkaya dunia mengalami penurunan total sebesar US$108 miliar, dengan pemilik Nvidia, Jensen Huang, mengalami penurunan terbesar sebesar 20% atau US$20,1 miliar dari kekayaannya.
Adapun keunggulan yang dimiliki oleh DeepSeek R1 adalah, pertama, aplikasi ini dibuat secara terbuka dan dapat diunduh oleh siapa pun secara gratis. Hal ini berbeda dengan ChatGPT yang belum merilis aplikasinya sebagai sumber terbuka. Selain itu, DeepSeek juga menyediakan akses API dengan harga yang lebih murah, yaitu US$0,14 untuk satu juta token atau 750 ribu kata. Sementara itu, model terbaru DeepSeek hampir mendekati model OpenAI, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau, US$7.50 per satu juta token.
Dalam hal hasil kerja, perbandingan antara ChatGPT dan DeepSeek bergantung pada jenis tugas yang dihadapi. ChatGPT lebih unggul dalam pekerjaan seperti percakapan atau konten kreatif, serta untuk berita dan peristiwa terkini. Di sisi lain, DeepSeek menonjol dalam menangani tugas teknis, seperti coding atau persamaan matematika. Untuk sebagian kueri, keduanya memiliki performa yang sebanding. Dengan begitu, perkembangan DeepSeek menjadi sesuatu yang perlu untuk terus dipantau dalam industri kecerdasan buatan.