Peringatan bencana global yang meresahkan telah dikeluarkan oleh lebih dari 15.000 ilmuwan dari 161 negara. Mereka memprediksi bahwa pada akhir abad ini, terjadi bencana besar yang disebabkan oleh perubahan iklim yang semakin cepat dan membahayakan kelangsungan hidup makhluk di Bumi. Para ilmuwan menyuarakan keprihatinan ini dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Jurnal BioScience.
Peneliti dari Oregon State University (OSU), Christopher Wolf, menyampaikan temuan studi yang mengungkap potensi bencana di masa depan, termasuk kekurangan makanan dan air bersih. Data yang diungkapkan dalam studi itu mengejutkan, seperti terjadinya rekor iklim yang pecah dengan margin yang besar, khususnya musim kebakaran hutan Kanada yang sangat aktif.
Profesor kehutanan terkemuka di OSU, William Ripple, menambahkan bahwa pola perubahan iklim yang mengkhawatirkan terjadi tanpa tindakan perbaikan yang signifikan dari manusia. Ia juga menyoroti bahwa bukan hanya industri bahan bakar fosil yang bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang buruk, tetapi juga subsidi pemerintah yang menjadi salah satu pemicunya.
Para peneliti menyarankan untuk beralih dari bahan bakar fosil dan mengurangi konsumsi berlebihan, terutama oleh orang-orang kaya, sebagai langkah preventif untuk mencegah bencana lebih lanjut. Jika rekomendasi ini diikuti dengan sungguh-sungguh, masih ada harapan untuk masa depan Bumi yang lebih baik.
