BYD, produsen mobil listrik dalam negeri China, telah merilis tiga model mobil dengan harga yang jauh lebih terjangkau daripada Tesla, perusahaan milik Elon Musk. Salah satu model mobil ini ditawarkan dengan harga sekitar Rp 156,4 juta, jauh di bawah 100 ribu yuan. Secara total, BYD meluncurkan 21 model baru, semuanya dengan sistem pengemudi canggih God’s Eye yang dibanderol di bawah 100 ribu yuan.
Pendiri BYD, Wang Chuanfu, menjelaskan bahwa semua model ini merupakan ‘batch pertama’ dari perusahaan. Saat ini, fitur smart driving seperti sabuk pengaman dan kantung udara dipandang sebagai hal yang mutlak diperlukan dalam industri otomotif. Langkah yang diambil BYD ini diyakini Wang dapat membantu peralihan ke era kecerdasan buatan (AI) di China dengan lebih baik.
Para ahli, seperti Yale Zhang dari Automotive Foresight, melihat langkah BYD sebagai dampak positif dari pengembangan teknologi yang lebih terjangkau daripada produk-produk raksasa teknologi lain di dunia. Zhang menekankan bahwa tidak semua teknologi harus mahal untuk memberikan kualitas yang sama. Analis pasar China, John Zeng, mengatakan bahwa penjualan BYD sudah mencapai titik jenuh sehingga diperlukan terobosan baru seperti mobil pintar yang dapat membawa penjualan ke level yang lebih tinggi.
Selain BYD, Xpeng dan beberapa merek kendaraan listrik lainnya juga meluncurkan mobil EV dengan fitur smart driving dengan harga yang terjangkau. Misalnya, Baojun Yunhai dan SAIC-General Motors-Wuling yang dijual dengan harga sekitar Rp 245,6 juta. Dengan persaingan semakin ketat di pasar mobil listrik China, produsen lokal seperti BYD harus terus berinovasi untuk tetap bersaing dan memenangkan hati konsumen.