Menurut data terbaru dari firma riset IDC, penjualan smartphone di Indonesia selama kuartal keempat (Q4) 2024 dan sepanjang tahun 2024 menunjukkan tren menarik. Transsion Holding, perusahaan China yang memiliki merek Infinix, Tecno Mobile, dan Itel Mobile, berhasil menguasai pangsa pasar smartphone di Indonesia sepanjang tahun 2024 dengan pangsa pasar sebesar 18,3 persen, tumbuh 61,7 persen secara year-on-year (YoY). Di posisi kedua ada Oppo dengan pangsa pasar 17,8 persen yang mengalami pertumbuhan 7,6 persen dari tahun sebelumnya. Sementara, Samsung berada di urutan ketiga dengan pangsa pasar 17,2 persen, mengalami penurunan tipis 0,6 persen YoY.
Xiaomi dan Vivo menempati posisi keempat dan kelima dengan pangsa pasar masing-masing 15,3 persen dan 14,8 persen. Xiaomi mengalami kenaikan 28,4 persen dari tahun sebelumnya, sementara Vivo naik 2,3 persen. Pada Q4 2024, Transsion tetap memimpin pasar dengan pangsa 19,8 persen, diikuti oleh Xiaomi dan Vivo. Pertumbuhan pasar smartphone di Indonesia secara keseluruhan positif, tumbuh 15,5 persen YoY menjadi hampir 40 juta unit sepanjang tahun 2024.
Pasar HP Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang positif meskipun ada stagnasi pada kuartal terakhir tahun 2024. Segmen ultra low-end di bawah Rp 1,6 juta dipimpim oleh Transsion, sementara segmen kelas menengah antara Rp 3,2 hingga Rp 9,8 juta tumbuh sebesar 24,9 persen YoY dengan OPPO memimpin. Namun, smartphone dengan harga di atas Rp 10 juta mengalami penurunan signifikan, terutama akibat pelarangan penjualan iPhone 16.
Pangsa pasar 5G meningkat secara signifikan menjadi 25,8 persen pada 2024, dibandingkan dengan 17,1 persen pada tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh peluncuran model-model baru dan penawaran 5G yang semakin terjangkau di pasaran.