Berita  

Mengapa Indonesia Rugi karena Banyak Youtuber dan TikToker

Mengapa Indonesia Rugi karena Banyak Youtuber dan TikToker

Banyaknya pembuat konten seperti Youtuber atau Tiktoker ternyata tidak menguntungkan bagi Indonesia, tetapi justru menguntungkan platform YouTube dan Tiktok itu sendiri. Hal ini diungkapkan oleh Wishnutama, yang pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang menyatakan bahwa keberadaan banyak pembuat konten hanya menambah keuntungan bagi platform itu sendiri tanpa memberi dampak signifikan pada masyarakat. Sebaliknya, jumlah pembuat konten yang terlalu banyak justru membuat persaingan semakin ketat dan merugikan potensi pendapatan iklan bagi masyarakat. Wishnutama juga menyoroti bahwa penambahan UMKM di sektor e-commerce juga tidak memberikan dampak besar pada perekonomian karena hanya memindahkan aktivitas dari dunia nyata ke dunia online.

Di sisi lain, TikTok sebagai media sosial baru di Indonesia tidak hanya populer namun juga menjadi aplikasi media sosial terbesar yang mencatat transaksi di dalam aplikasi tertinggi di Indonesia sepanjang 2024. TikTok dinobatkan sebagai aplikasi media sosial paling populer di Indonesia dalam hal jumlah download, yang mencapai 367 juta kali sepanjang tahun tersebut. Sensor Tower mencatat bahwa aplikasi media sosial merupakan kategori dengan jumlah download terbanyak di Indonesia, diikuti oleh aplikasi nada dering dan aplikasi streaming film. Selain itu, aplikasi media sosial juga menjadi kategori dengan nilai pembelian di dalam aplikasi terbesar di Indonesia, dimana nilai transaksi mencapai US$ 212 juta dengan pertumbuhan yang signifikan.

Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan jumlah download aplikasi terbanyak secara global, menempati peringkat keempat setelah India, Amerika Serikat, dan Brasil. Meskipun secara global jumlah download aplikasi menurun setelah puncak pada tahun 2020 selama pandemi Covid-19, namun di Indonesia jumlah download aplikasi terus meningkat, mencapai 7,79 miliar kali sepanjang 2024. Jumlah download di Indonesia masih tumbuh meskipun tren global menunjukkan penurunan.

Source link