Berita  

Tanda Kiamat di Bawah Antartika: Fenomena yang Mencengangkan

Tanda Kiamat di Bawah Antartika: Fenomena yang Mencengangkan

Fenomena Hanyutan Angin Barat atau Antarctic Circumpolar Current (ACC) mencapai puncak arus terkencang sepanjang masa seiring dengan meningkatnya temperatur Bumi. Arus laut terbesar di dunia ini bergerak searah jarum jam di sekitar Antartika dan memiliki kekuatan setara dengan semua arus sungai di Bumi. Meskipun ACC biasanya menjaga suhu Bumi tetap dingin, kekencangan arus ini menyebabkan kekuatan angin semakin kuat, bahkan meningkat hingga 40% di Kutub Selatan.

Dampak dari ACC yang terlalu kencang ini adalah terciptanya energi berlebih, yang pada gilirannya mempengaruhi es di ujung Kutub Selatan. Para peneliti tengah menyelidiki apakah angin yang lebih kencang ini juga dipengaruhi oleh pemanasan global akibat aktivitas manusia. Untuk menjawab pertanyaan ini, tim peneliti dari berbagai negara mengumpulkan inti sedimen dari dasar samudra, yang sulit diambil karena medan yang menantang tetapi berhasil mengumpulkan beberapa sampel.

Dari penelitian ini, diketahui bahwa ketika ACC lebih lambat, sedimen didominasi oleh partikel kecil, namun ukurannya menjadi lebih besar ketika arus semakin kencang. ACC juga diperkuat ketika suhu Bumi memanas dalam 800.000 tahun terakhir. Inilah yang membuat beberapa ilmuwan merasa khawatir akan dampak ACC yang semakin kencang ini. Selain itu, peningkatan angin kencang juga mempengaruhi proses pencairan es, seperti yang dijelaskan oleh peneliti Gisela Winckler. Semua temuan ini menjadi indikasi penting dalam pemahaman perubahan lingkungan global yang sedang terjadi.

(dem/dem)

Source link