Kegagalan Megaproyek Arab Saudi: Dampak Tragis pada Korban

Megaproyek Arab Saudi dalam pembangunan kota raksasa futuristik di tengah gurun nampak terancam dengan masalah keuangan besar. Proyek yang bernama ‘Neom’ ini melibatkan berbagai fasilitas mulai dari resor eksklusif, resor ski kedua di pegunungan, hingga gedung pencakar langit setinggi 1.600 kaki yang disebut ‘The Line’. Menurut laporan Wall Street Journal, perkiraan belanja modal untuk menyelesaikan Neom hingga tahun 2080 mencapai angka fantastis US$8,8 triliun atau sekitar Rp144.364 triliun. Disayangkan, laporan pemeriksaan menemukan upaya untuk menyembunyikan biaya yang meroket, mengekspos fakta bahwa proyek ini sedang berjuang untuk mengelola anggaran. Dalam situasi yang semakin buruk, Mulai muncul kekhawatiran baru ketika terungkap bahwa pejabat mencoba memalsukan data untuk melindungi sang Pangeran Mahkota dari fakta pahit terkait proyek yang mengalami krisis. Meskipun disarankan untuk mengurangi tinggi gedung pencakar langit menjadi 1.000 kaki demi penghematan, Pangeran Salman menolak untuk menerapkan saran tersebut. Mantan CEO Neom, Nadhmi al-Nasr, bahkan mengundurkan diri setelah tudingan atas kematian puluhan ribu pekerja asing selama pembangunan kota Neom terungkap. Begitu pula, perusahaan konsultan McKinsey terlibat dalam desain anggaran Neom dan melaporkan keuntungan yang signifikan dari proyek tersebut. Sementara itu, laporan tentang jumlah pekerja asing yang terbunuh selama proyek-proyek megah di Arab Saudi juga mulai mencuat. Perjuangan dan tragedi di balik proyek megafuturistik yang digagas kerajaan Arab Saudi merupakan sorotan pada isu kontroversial ini.

Source link