Teknologi mata-mata terbaru dari China menimbulkan kekhawatiran di kalangan berbagai negara, termasuk Indonesia. Kamera mata-mata itu dianggap sebagai yang paling kuat di dunia karena dapat melihat detail wajah dari jarak lebih dari 63 mil (100 km). Teknologi ini mampu mengambil gambar beresolusi tinggi dari satelit militer asing dan dapat diluncurkan ke satelit dalam waktu dekat.
Kamera mata-mata tersebut dikembangkan oleh Institut Penelitian Informasi Kedirgantaraan Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing dengan menggunakan teknologi synthetic aperture lidar (SAL). SAL adalah teknologi penginderaan jarak jauh yang mampu menciptakan rekonstruksi 2D dan 3D dari permukaan bumi. Pengujian dilakukan di Danau Qinghai di barat laut Cina dan menghasilkan gambar yang sangat jernih dari jarak 63,2 mil (101,8 km).
China juga telah mengoperasikan sekitar 300 satelit pengintai di orbit yang lebih rendah, misalnya Yaogan-41 yang diluncurkan pada Desember 2023. Meskipun teknologi ini membawa manfaat, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk melancarkan aksi mata-mata. Dengan demikian, perlu waspada terhadap pengembangan teknologi mata-mata yang semakin canggih agar informasi-informasi rahasia dapat terlindungi dengan baik.
