Bencana tsunami di Jepang merupakan tragedi yang memilukan banyak orang. Peristiwa gelombang raksasa ini terjadi secara mendadak, membuat masyarakat terkejut dan tidak siap. Pada tanggal 11 Maret 2011, seorang pekerja bernama Ryo Kanouya pergi ke kantor seperti biasa. Semua berjalan normal hingga tiba-tiba gempa terjadi di wilayah Fukushima. Notifikasi gempa melanda ponselnya dan semua orang panik mencari tempat perlindungan.
Setelah gempa mereda, peringatan tsunami pun dikeluarkan. Ryo dan rekannya diperintahkan untuk segera pulang dan membantu warga. Namun, saat air laut mulai naik ke daratan, banyak yang tidak sempat melarikan diri. Ryo sendiri terjebak di rumahnya saat air tsunami merusak dan meratakan tempat tinggalnya.
Peristiwa ini menggambarkan ketegangan dan keputusasaan yang dirasakan Ryo saat dia melihat rumah dan sekitarnya hancur akibat gelombang tsunami setinggi 40 meter. Meskipun selamat tanpa luka, Ryo kehilangan neneknya. Bencana tidak hanya berdampak pada korban jiwa dan luka-luka, tetapi juga pada reaktor nuklir Fukushima yang bocor, mencemari lingkungan dan membuat kota tidak bisa dihuni. Dampak bencana masih terasa hingga sekarang, mengingatkan kita akan ketidakberanian alam dan kerentanan manusia dalam menghadapi kekuatan alam yang di luar kendali.