Elon Musk dan Peter Navarro, Penasihat Donald Trump, Masuk Pertarungan Sengit
Saham Tesla terus merosot selama 4 hari berturut-turut akibat kebijakan tarif Trump yang mengguncang dunia. CEO Tesla, Elon Musk, mulai menyindir dan mengkritik Peter Navarro, penasihat perdagangan Presiden AS, karena pernyataannya yang dianggap merendahkan produksi mobil Tesla. Musk bahkan menyebut Navarro sebagai “idi*t” dan menyatakan bahwa pernyataan Navarro lebih buruk daripada sekantong batu bata.
Pertikaian antara Musk dan Navarro muncul dalam tengah kebijakan tarif dagang baru Trump yang menuai penolakan, termasuk dari kubu konservatif sendiri. Meskipun demikian, juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, merespons konflik ini dengan santai, menganggapnya sebagai perdebatan wajar antara mereka.
Elon Musk juga mendapat dukungan dari adiknya, Kimbal Musk, yang duduk di dewan direksi Tesla. Kimbal mengkritik tarif sebagai pajak permanen untuk konsumen Amerika dan menyindir Navarro sebagai siswa dengan nilai C-minus. Kritik tajam mereka tidak lepas dari tekanan yang dihadapi Tesla, dengan saham perusahaan anjlok hingga 22% dalam empat hari perdagangan.
Meskipun Tesla mendapat keuntungan dari penjualan mobil di AS dan perakitan lokal yang terhindar dari kenaikan tarif terhadap mobil impor, biaya produksi perusahaan diprediksi akan meningkat akibat tarif atas bahan baku dan komponen dari luar negeri. Selain itu, penurunan pengiriman kendaraan Tesla sebesar 13% pada kuartal pertama 2025 menambah beban perusahaan.
Elon Musk sendiri menunjukkan pandangan yang berbeda dengan Trump dengan mengusulkan zona perdagangan bebas antara Eropa dan Amerika Utara tanpa adanya tarif. Pertikaian antara Musk dan Navarro menjadi salah satu konflik publik paling panas dalam lingkaran Trump sejak sang mantan presiden menjabat pada 2017.