Berita  

Penemuan Jadwal Kiamat di Batang Pohon: Fakta atau Mitos?

Penemuan Jadwal Kiamat di Batang Pohon: Fakta atau Mitos?

Sebuah penelitian baru-baru ini berhasil menemukan jadwal “kiamat” perubahan iklim akibat dari pemanasan global dengan menggunakan analisis lingkar pohon, yang merupakan garis berbentuk cincin pada potongan batang pohon. Besarnya lingkaran pohon tersebut dapat mencerminkan kondisi lingkungan pada tahun tertentu di mana pohon tersebut tumbuh, terutama dalam wilayah dengan sumber air yang berlimpah. Ulf Buntgen dan timnya dari University of Cambridge menemukan bahwa periode 2023 menjadi tahun paling hangat dalam 2.000 tahun terakhir.

Menurut Buntgen, melihat sejarah yang sangat panjang, pemanasan global pada periode sekarang sangat luar biasa. Jika gas rumah kaca tidak dikurangi secara signifikan, tren pemanasan ini akan terus berlanjut. Analisis mereka juga mengungkapkan beberapa periode cuaca ekstrem, seperti tahun 536 yang menjadi tahun paling dingin dengan musim panas sangat dingin, hanya bersuhu 3,93 derajat Celcius dari apa yang terjadi pada tahun 2023.

Buntgen dan timnya juga menemukan bahwa peningkatan suhu pada awal revolusi industri jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa musim panas tahun 2023 lebih panas sebesar 2,07 derajat Celcius dari periode 1850-1900. Temuan ini menyimpulkan bahwa Perjanjian Paris 2015 menjadi tidak begitu akurat, karena keparahan pemanasan global pada 2023 melebihi apa yang dicatat sebelum revolusi industri.

Para peneliti berpendapat bahwa meskipun iklim selalu berubah, pemanasan yang terjadi pada 2023, disebabkan oleh gas rumah kaca dan diperparah oleh El Nino, telah menyebabkan gelombang panas dan periode kekeringan yang lebih panjang. Hal ini menekankan pentingnya mendesak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca guna mengurangi dampak buruk perubahan iklim. Itulah temuan terbaru yang berhasil diungkap oleh penelitian ini.

Source link