Berita  

Putin Rekrut Pengangguran China Jadi Tentara Rusia Melalui TikTok

Putin Rekrut Pengangguran China Jadi Tentara Rusia Melalui TikTok

Pemerintah Rusia di bawah pimpinan Vladimir Putin diduga merekrut pria China untuk bergabung sebagai tentara Rusia dalam perang melawan Ukraina. Hal ini disampaikan oleh Presiden Volodymyr Zelensky yang mengklaim adanya sekitar 150 warga negara China yang terlibat dalam konflik bersenjata di Ukraina. Beijing membantah klaim ini, namun dua tentara Rusia asal China yang tertangkap oleh pasukan Ukraina menceritakan pengalaman mereka dan proses bergabung menjadi anggota pasukan Putin. Mereka menyebut bahwa pemerintah China tidak mengetahui keterlibatan mereka dalam perang Rusia, karena kontrak mereka diatur oleh pihak perantara.

Kedua tentara tersebut ditangkap oleh pasukan Ukraina dan kini menjadi tawanan perang. Dalam konferensi pers yang digelar oleh Lembaga Keamanan Ukraina (SBU), kedua tentara ini berbagi pengalaman mereka sejak awal hingga penugasan di Rusia. Mereka juga mengungkapkan bahwa mereka menerima perlakuan buruk di bawah kepemimpinan militer Rusia. Salah satu tentara, Wang Guangjun, menyatakan bahwa ia tertarik untuk bergabung dengan militer Rusia setelah kehilangan pekerjaan di China akibat pandemi Covid-19. Wang berharap kehidupannya akan lebih baik jika bergabung dengan tentara Rusia, terutama karena di China, profesi militer dihormati dan dianggap penting.

Rusia menggunakan platform media sosial seperti TikTok dan Weibo untuk merekrut pasukan asal China dengan iming-iming gaji besar dan bonus hingga US$21.000. Dalam postingan di media sosial tersebut, terlihat orang-orang meninggalkan pekerjaan mereka untuk bergabung dalam perang. Namun, kenyataan di lapangan berbeda, dimana tentara asing seperti Wang dan Zhang Renbo mengalami kondisi buruk di kamp militer Rusia. Mereka disebutkan mengalami perlakuan tidak manusiawi, terbatasnya makanan, dan kurangnya fasilitas di kamp.

Wang memperingatkan warga China untuk tidak terpengaruh oleh propaganda Rusia, yang kerap memanipulasi informasi dan menawarkan janji palsu kepada calon tentara asing. Ia menekankan bahwa Rusia tidak sekuat klaim yang mereka buat, serta mengkritisi taktik Rusia yang menakuti-nakuti tentara asing agar tetap taat pada perintah. Wang juga menyerukan agar para warga China tidak terlibat dalam perang yang tidak relevan bagi mereka, serta melarang siapapun untuk bergabung dalam konflik tersebut.

Source link