Penyuplai utama Apple di India, Foxconn dan Tata, telah melakukan pengiriman sebanyak 600 ton iPhone senilai hampir US$2 miliar (Rp33,6 triliun) ke Amerika Serikat (AS) pada bulan Maret 2025. Hal ini merupakan pengapalan terbesar yang dilakukan dalam satu bulan. Pengiriman iPhone tersebut sebagai tanggapan terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump. Meskipun tarif tersebut kemudian ditangguhkan selama 90 hari, China merupakan negara yang tetap terkena dampak dengan tarif resiprokal sebesar 145%, kecuali untuk produk smartphone, komputer, dan chip.
Dampak tarif tersebut membuat raksasa teknologi, seperti penyuplai Apple di India, menghadapi kepanikan luar biasa. Foxconn, sebagai salah satu penyuplai utama Apple di India, meningkatkan produksi dan menggunakan pesawat kargo untuk mengirimkan iPhone ke AS. Sebelum tarif resiprokal ditangguhkan, India dikenakan tarif sebesar 26%, yang meskipun tidak sebesar China tetap memiliki dampak yang signifikan.
Pada bulan Maret 2025, Foxconn menghasilkan pengiriman iPhone senilai US$1,31 miliar, sementara Tata, penyuplai sekunder Apple, menghasilkan pengiriman senilai US$612 juta. Model iPhone yang dikirimkan mencakup iPhone 13, 14, 16, 16e, 15, dan 16. Total nilai pengapalan iPhone dari Foxconn India ke AS sepanjang tahun 2025 mencapai US$5,3 miliar. Pengiriman iPhone dilakukan melalui terminal bandara Chennai Air Cargo, dengan destinasi utama seperti Los Angeles, New York, dan Chicago.
Apple pun berupaya untuk mempercepat proses pengiriman dengan melobi otoritas bandara India untuk mempersingkat waktu proses birokrasi bea cukai di bandara Chennai. Operasi pengiriman ini melibatkan setidaknya 6 pesawat kargo sebagai cara untuk mengurangi dampak tarif yang diberlakukan. Meskipun demikian, Apple, Foxconn, dan Tata belum memberikan komentar resmi terkait operasi pengiriman iPhone tersebut.