Presiden China, Xi Jinping, telah melakukan kunjungan ke Shanghai pada Selasa (29/4) untuk mendorong terobosan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) dan menekankan peran utama China di negara-negara berkembang (Global South). Meskipun tidak menyebutkan langsung perang dagang dengan Amerika Serikat yang dimulai melalui kebijakan tarif resiprokal oleh Presiden Donald Trump, Xi Jinping menyoroti pentingnya semangat masyarakat dan pengusaha China untuk mengembangkan teknologi canggih secara mandiri.
Kunjungan ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Xi Jinping ke Shanghai sejak November 2023, di tengah perang tarif yang ketat dengan AS yang telah mengakibatkan goncangan ekonomi global. Xi Jinping secara tegas menyatakan bahwa China memiliki potensi untuk menjadi hub teknologi dan inovasi yang berpengaruh secara global. Selain itu, Xi Jinping juga menekankan peran Shanghai dalam pengembangan AI dan menyarankan untuk mengembangkan model AI yang inovatif.
Dalam kunjungan tersebut, Xi Jinping juga mengunjungi New Development Bank di Shanghai, sebuah lembaga peminjaman dana multilateral untuk anggota BRICS. China siap untuk memperkuat kerja sama dengan bank ini dan berbagi pengalaman pengembangan dengan negara-negara anggota BRICS lainnya. Xi Jinping menekankan bahwa kolaborasi dengan negara-negara Global South sangat penting dalam menjaga perdamaian dunia dan mempertahankan posisi China sebagai pemimpin negara-negara berkembang.
Upaya China untuk menawarkan alternatif dunia yang melawan dominasi AS secara global semakin jelas, terutama setelah Xi Jinping mengumumkan strategi dukungan untuk negara-negara Global South dalam pertemuan pemimpin Group of 20 di Brasil. Keseluruhannya, kunjungan Xi Jinping ke Shanghai menegaskan komitmen China untuk memajukan teknologi, kerja sama internasional, dan perdamaian dunia.
